KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sejumlah 23 pengidap HIV/AIDS di Kota Palangka Raya yang tertular sepanjang tahun 2019, ternyata berasal dari perilaku homoseksual.
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Palangka Raya menyebutkan ada 63 kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2019. Sekitar 50 persen, atau 33 kasus, terjadi karena perilaku heteroseksual.
“Dari total 63 kasus HIV/AIDS selama 2019, sebanyak 33 di antaranya disebabkan karena perilaku heteroseksual,” kata Pengelola Program, KPA Kota Palangka Raya, Mursalin, Rabu (4/3), seperti dilansir Antara.
Tapi, ada pula 23 kasus HIV/AIDS di Palangka Raya yang disebabkan oleh perilaku hubungan sejenis sesama pria atau homoseksual. Angka ini cukup tinggi, sekitar 36,5%. Ditambah lagi, ada tiga kasus karena perilaku biseksual.
Ironisnya, sepanjang tahun 2019 itu, ada pula tiga kasus terjadi karena perinatal. Yang dimaksud perinatal adalah periode yang muncul sekitar pada waktu kelahiran, yakni lima bulan sebelumnya dan sebulan setelahnya. Kuat dugaan, tiga kasus perinatal ini terjadi karena tertular dari orang tuanya. Sedangkan satu kasus lain berasal dari transfusi.
Selama 2019, KPA “Kota Cantik” tidak menemukan adanya penderita yang meninggal dunia. Seluruh warga yang terjangkit dalam perawatan.
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus berbahaya yang merusak sistem kekebalan tubuh sehingga penderita virus ini akan rentan diserang penyakit. Infeksi virus ini jika tak segera ditangani akan terus berkembang lebih serius yang sering disebut “Acquired Immune Deficiency Syndrome” atau AIDS.
AIDS ini merupakan stadium terakhir dari tahapan infeksi HIV yang mana pada tahap ini kemampuan tubuh atau imunitas tubuh untuk melawan infeksi hilang sepenuhnya.
Pihaknya pun mengajak masyarakat setempat turut aktif memerangi HIV/AIDS minimal pada lingkungan keluarga. Dia juga mengajak masyarakat mengenali HIV/AIDS dengan benar baik cara-cara penyebaran maupun pencegahan. Pihaknya juga mengajak masyarakat menghindari penyakitnya dan bukan penderitanya. (ik)
Discussion about this post