KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setalah viral di media sosial, sehingga jadi pembicaraan warga, akhirnya Pemkab Barito Utara menutup Jembatan Barito II (Muara Teweh-Jingah), Rabu (11/3/2020). Fasilitas publik ini sering dijadikan tempat anak-anak terjun bebas ke Sungai Barito.
Bukan hanya menutup, Pemkab Barut memasang pos pengawasan di ujung jembatan dari arah Muara Teweh. Meski belum jadi, jembatan ini sempat dibuka, sehingga anak-anak hilir-mudik bahkan melakukan tindakan berbahaya. Malam hari pun jadi tempat nongkrong.
Rabu pagi hingga siang, dua pejabat teras Pemkab Barut, yakni Sekda Jainal Abidin dan Wakil Bupati Sugianto Panala Putra langsung mengecek jembatan sepanjang 220 meter ini.
Sugianto mengatakan sangat berbahaya jika anak-anak bermain terjun ke Sungai Barito dari jembatan. Ketinggian jembatan sekitar 15 meter. “Kita tidak tahu ada ranting atau batang kayu di bawah. Kita tutup dan buat pos pengawasan, karena ada tempat terbuka di sekitar jembatan yang bisa dijadikan lokasi terjun ke sungai,” ucap Sugianto.
Kepala Satpol PP Kabupaten Barut Aprin Siaga Dahan, membenarkan seluruh SOPD dilibatkan dalam pengawasan Jembatan Barito II sesuai dengan hasil rapat Rabu siang.
Sekda Barut Jainal Abidin, menyebutkan pihaknya menerima laporan dari masyarakat, soal, jembatan dijadikan ajang terjun bebas, sehingga langsung mengecek ke lapangan. “Kita memastikan penutupan titik-titik pagar dimana ana-anak dapat masuk ke area jembatan,” kata Jainal.
kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Barut Rodi, mengatakan operasional jembatan ditargetkan tahun 2020. Sebelum jembatan dilintasi harus melalui tahapan-tahapan pengujian teknis ketahanan dan kekuatan.(mel)
Discussion about this post