KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh mengatakan, objek wisata susur sungai menggunakan sampan atau perahu kecil di Patai Suku Hawa (Pasuha) bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Barito Timur, saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Pulau Patai, Karang Taruna Desa Pulau Patai, Kelompok Sadar Wisata Desa Pulau Patai dan Masyarakat Desa Pulau Patai yang bekerjasama membangun obyek wisata Pasuha sehingga menjadi salah satu lokasi kunjungan wisata favorit masyarakat,” tegas Wabup Habib Saleh saat meresmikan obyek wisata susur Sungai Pasuha di Desa Pulau Patai, Tamiang Layang, Sabtu (14/3/2020).
Wabup Habib Said Abdul Saleh mengatakan, pembuatan obyek wisata alam susur sungai Pasuha ini merupakan upaya terobosan masyarakat Desa Pulau Patai dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui kegiatan pengelolaan parkir, sewa klotok, sewa jukung dan penjualan makanan serta membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat.
Ditambahkan dia, dengan munculnya beraneka objek wisata di Bartim yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata alam, obyek wisata budaya dan obyek wisata religi, jika dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Bartim tidak kalah dalam potensi pariwisata.
“Kini, hanya perlu dilaksanakan pengelolaan yang maksimal dan melibatkan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakatnya,” paparnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Bartim Forty Rickyano mengatakan, objek wisata susur sungai Pasuha yang dirintis sejak Nopember 2019 dan mulai berjalan sejak Januari 2020, kini dalam pengembangannya diperlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, walau saat ini dibangun melalui gotong royong warga setempat saja.
Forty mengatakan dalam mendukung wisata susur sungai ini, ada beberapa bantuan perahu dari pejabat Pemkab Bartim serta pihak swasta. “Ke depannya, satuan organisasi perangat daerah diharapkan bisa ikut berpartisipasi memberikan bantuan atau sumbangan fasilitas pendukung Pasuha,” harapnya.
Untuk diketahui, obyek wisata susur sungai Pasuha ini memiliki luas 20 hektar dari luas Desa Pulau Patai 182,86 kilometer persegi, sejak dibuka mendapatkan perhatian dan kunjungan membludak pada hari Sabtu dan Minggu. Kunjungan sejak Januari hingga Pebruari mencapai 11.700 pengunjung atau rata rata 200 orang per hari. Dengan tingginya kunjungan wisata maka diperlukan ada fasilitas tambahan seperti kamar ganti, toilet dan peralatan keamanan. “Karenanya diharapkan semua pihak bisa berpartisipasi membantu,” harap Forty. (tin)
Discussion about this post