KALAMANTHANA, Muara Teweh – Darimana Pemkab Barito Utara memperoleh dana Rp10 miliar untuk penanganan covid-19? Ternyata Bupati Nadalsyah mengambil langkah strategis, mengalihkan dana pengadaan alat kesehatan (alkes) ke penanganan corona.
Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barut Jainal Abidin, Selasa (1/4/2020), mengatakan dana APBN Rp8 M yang ada pada DAK RSUD Muara Teweh untuk kegiatan pengadaan sarana/ prasarana alkes dialihkan untuk penanganan covid-19.
Sedangkan dana lainnya, kata Jainal, bersumber dari APBD Kabupaten Barut. Besarannya diketahui oleh Bappeda Barut. “Silakan tanyakan ke Kepala Bappeda,” tukas dia.
Namun Jainal memastikan peruntukan dana berasal dari APBD untuk lima kegiatan. Yakni pertama, biaya operasional penanganan perawatan/ kuratif Covid-19 sebagai Rumah Sakit Rujukan di RSUD Muara Teweh. Kedua, operasional sosialisasi pencegahan dan penanganan Covid-19 pada Dinas Kesehatan. Ketiga, operasional BPBD dalam rangka program/ kegiatan pencegahan dan penyemprotan desinfektan pada kantor-kantor, sekolah-sekolah, pasar dan area pelayanan publik di kota Muara Teweh dan Kecamatan.
Keempat, biaya operasional posko jaga angkutan darat di Kandui dan posko jaga angkutan sungai di pelabuhan speed depan hotel Pacifik. Kelima, operasional posko Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Barut.
Masih terkait dengan pencegahan corona, wartawan pernah menanyakan kepada Gugus Tugas Covid-19, apakah rumah-rumah warga akan disemprot disinfektan? Juru bicara Gugus Tugas Siswandoyo, menyatakan untuk saat ini belum ada penyemprotan ke tiap rumah warga, karena hanya dilakukan di tempat umum, kantor pemerintah, sekolah, dan fasilitas umum atau fasilitas sosial lainnya.(mel)
Discussion about this post