KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Sejumlah proyek pembangunan fisik di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah terancam tidak bisa dilakukan tahun ini. Hal ini dikarenakan terjadi rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal itu dikarenakan penanganan wabah virus Corona membuat pemerintah pusat harus melakukan koreksi terhadap sejumlah anggaran. “Untuk kegiatan DPUPR Tahun 2020 ini ada rasionalisasi anggaran, hanya saja kita menyesuaikan dari Dana Anggaran Alokasi Khusus (DAK) sampai dengan Dana Alokasi Umum (DAU) mulai dari belanja modal, belanja barang jasa sampai belanja pegawai,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (DPUPR) Pulpis, Usis I Sangkai.
Usis mengatakan imbas Virus Corona atau COVID-19, berdampak pada DPUPR pulpis yang terpaksa menunda beberapa kegiatan fisik, yang semestinya berjalan pada tahun 2020 ini, namun karena COVID-19 ini terpaksa ditunda ke 2021.
Ia juga mengungkapkan, DAK dan DAU itu semuanya bisa di potong untuk membantu kegiatan didalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 diwilayah Bumi Handep Hapakat. “Untuk kita DPUPR nantinya akan disusun lagi dan disesuaikan yang aman akan dikurangi dan yang bisa kita tunda akan ditunda,” ucapnya.
Menurutnya, untuk penantaan jalan dalam kota, tidak akan ditunda, namun dipastikan ada pengurangan anggaran. Dengan demikian, penyelesaian kegiatan akan bertambah. Misalnya pada tahun 2020 ini selesai pengerjaaannya, namun molor ke tahun 2021.
Untuk beberapa kegiatan lain, sambungnya, dimana yang sebelumnya ditargetkan akan selesai di tahun 2021 maka akan molor ke tahun 2023. “Kita berharap dengan musibah ini, Indonesia bisa Sehat, termasuk Pulang Pisau. Karena yang paling penting itu kesehatan masyarakat atau nyawa manusia. Semoga wabah ini cepat berlalu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menyusun dengan menyesuaikan pembangunan yang sudah ada serta juga pembangunan-pembangunan ke Kecamatan dan Desa untuk peningkatan Jalan. Untuk peningkatan japlan Kecamatan dan Desa itu tidak dihilangkan, tetapi nilai paketnya berkurang dan ini disesuaikan, sehingga semua pembangunan itu tetap terbagi secara proporsional.
“Pada prinsipnya pemerintah harus tetap membangun walaupun wabah covid 19. Jadi beberapa point pembangunan memang ada pergeseran yang cukup signifikan bahkan ada beberapa anggaran yang dialihkan,” tutupnya.(app)
Discussion about this post