KALAMANTHANA, Muara Teweh – Luapan Sungai Barito bersama beberapa anak sungainya menyebabkan banjir meluas di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Delapan dari sembilan kecamatan terendam air sejak Selasa (28/4).
Banjir seperti ini merupakan kedua kalinya selama April 2020. Pertama terjadi pada rentang waktu 10 sampai dengan 13 April 2020, akibatnya semua kecamatan terendam air.
Luapan Sungai Barito serta beberapa anak sungai menyebabkan banjir di enam kecamatan. Yakni Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, dan Montallat.
Wilayah yang diterjang banjir merupakan dataran rendah dan sebagian besar berada di pinggir sungai. “Desa Butong terkena banjir. Ketinggian air antara satu sampai dengan dua meter,” ujar warga bernama Ufik, Kamis (30/4/2020) pagi.
Akibat luapan Sungai Teweh dan Sungai Benangin, banjir juga terjadi di Kecamatan Teweh Timur. Air sampai ke ruas jalan negara Muara Teweh-Benangin-Lampeong. Sedangkan di Kecamatan Gunung Timang, banjir terjadi akibat luapan Sungai Montallat (Setalar), anak Sungai Barito. “Dari Kandui ke Tongka tak bisa tembus, karena banjir sampai ke jalan,” sebut Mastupur, warga Gunung Timang.
Usai rapat kesiapsiagaan bencana di Muara Teweh, Kamis siang, Kepala BPBD Kabupaten Barut Jainal Abidin, mengatakan dalam keadaan darurat ini beberapa hal harus dipenuhi yaitu kebutuhan makanan dan perlengkapan evakuasi.
Berdasarkan data BPBD Barut, saat ini wilayah terdampak banjir berada di Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Montallat, Gunung Timang, dan Kecamatan Teweh Timur.(mel)
Discussion about this post