KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kekacauan entri data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemprov Kalimantan Tengah di Kabupaten Barito Utara, terus berlanjut.
Bukan hanya di Kelurahan Lanjas, ratusan warga di Kelurahan Melayu, Muara Teweh, Kecamatan Teweh Tengah, batal atau gagal menerima BLT, karena nama dan NIK berbeda.
Lurah Melayu Redy Nugraha, Selasa (26/5) siang membenarkan, ratusan warga Kelurahan Melayu tak bisa menerima BLT Pemprov Kalteng, lantaran nama mereka tak sesuai dengan NIK.
“Kalau hanya satu angka NIK yang salah kita maklumi. Tetapi ini bisa tiga sampai empat angka. Kita tidak berani menyalurkan kepada ratusan orang yang nama dan NIK-nya berbeda. Kita sudah laporkan ke provinsi. Hal sama saya dengar juga terjadi di kabupaten lain,” ujar Redy.
Ia memaparkan, Pemerintah Kelurahan Melayu mengusulkan 2.939 nama penerima BLT. Ini sama persis dengan nama dan jumlah penerima paket sembako bantuan Pemkab Barut, pekan lalu. Dari usulan tersebut, turun dari provinsi 2.640 nama. Celakanya, dari 2.640 nama ini, ratusan nama tak bisa menerima BLT, karena nama tak sesuai dengan NIK.
Redy juga mengakui, akibat kesalahan entri data di provinsi, ada RT di Kelurahan Melayu nihil penerima BLT. Termasuk pula tak tepat sasaran karena ada warga mampu justru masuk sebagai penerima BLT. “PNS, pegawai BUMN, pegawai BUMD, dan pensiunan yang dibayar negara tak berhak menerima BLT,” tukas dia.(mel)
Discussion about this post