KALAMANTHANA, Muara Teweh – DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut) memanggil manajemen PT Energitama Bumi Arum (EBA), lantaran pengaduan masyarakat soal pemakaian jalan dan perubahan warna air empat sungai yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut, Selasa (16/6/2020).
Wakil Ketua DPRD Barut Sastra Jaya mengatakan, DPRD ingin mendengarkan penjelasan dari manajemen PT EBA tentang kegiatan perusahaan tersebut di Kecamatan Teweh Baru dan Teweh Selatan. “Kami ingin tahu soal rencana pembuatan jalan yang menyeberangi jalan menuju bandara. Serta kondisi air empat sungai yang menjadi keruh mirip air susu saat musim hujan,” kata Sastra.
Tiga anggota DPRD Barut Henny Rosgiaty Rusli, Surianor, dan Abri pada intinya berpendapat, agar perusahaan tetap menaati aturan dan ketentuan yang berlaku. “Terima kasih atas investasinya, tetapi dengan aturan yang jelas,” ujar Henny (Fraksi PDI Perjuangan).
Head Office PT EBA Ferdy Hermansyah mengatakan, pihaknya telah menyediakan air bersih bagi warga Desa Hajak, begitu mendengar kabar ada perubahan warna air sungai dimusim hujan.
Sedangkan menyangkut jalan, pihaknya akan membangun underpass. Pembangunan membutuhkan waktu sekitar dua tahun. “Kami belum cross jalan. Underpass dibangun untuk perlintasan. Kami baru membuka pit disebelah kiri,” ucap pria berkepala plontos ini.
Rapat dengar pendapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Barut Parmana Setiawan menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, sebelum melakukan aktivitas hauling tambang yang memotong jalan Bandara HM Sidik dan jalan umum, PT EBA harus membangun fly over atau underpass terlebih dahulu. Kedua, terhadap keadaan Sungai Trinsing, Sungai Pajai, Sungai Jamud, dan Sungai Sentuyun yang airnya keruh pada saat turun hujan, PT EBA diminta mengatasi agar kembali seperti semula.(mel)
Discussion about this post