KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Masyarakat tani di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) saat ini tengah gundah gulana. Pasalnya saat ini bereda kabar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulpis saat ini tengah mempersiapkan lahan seluas 5 ribu Hektar untuk program Transmigrasi.
Kekhawatiran masyarakat tani di Pulpis tersebut berdasar jika program transmigrasi dilakukann maka pihaknya tidak akan dilibatkan dalam program ketahanan pangan atau Food Estate yang saat ini didorong Pemerintah Pusat.
“Jika program transmigrasi jalan. Berarti kami (Petani Lokal) tidak dilibatkan dalam pengelolaan program Food Estate ini. 5 ribu Hektar tidak sedikit, berapa ribu warga transmigrasi baru akan masuk ke Pulpis,” ucap Syahruni salah satu petani di Kecamatan Pandih Batu, Pulpis.
Terpisah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pulpis, Farisco Js Ibat membenarkan dalam rangka mendukung ketahanan pangan atau food estate pihaknya diminta untuk menyiapkan lahan untuk program transmigrasi.
“Saat ini kami lagi fokus untuk lahan pengembangan ketahanan Pangan. Untuk lahan Transmigrasi khusus sebagaimana pemberitaan itu masih belum. Kemungkinan tahun 2021. Tapi semua tergantung Pihak Kementerian,” kata Farisco saat dihubungi via WA.
Ia menjelaskan permintaan lahan seluas 5 ribu hektar untuk pembangunan transmigrasi itu disampaikan kementerian dalam Rapat Koordinasi membahas masalah program food estate melalui video conference yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia belum lama ini.
Dalam rapat itu pihaknya juga diminta mendata lahan guna mensukseskan program transmigrasi untuk mendukung ketahanan pangan seluas 85.456 hektar untuk program intensifikasi dan 79.142 hektar untuk program ekstensifikasi.
“Kemungkinan permintaan itu untuk program selanjutnya di tahun 2021,” tutupnya.(app)
Discussion about this post