KALAMANTHANA, Sampit – Siapa yang tak kenal dengan Modika Latifah Munawarah atau wanita berparas anggun yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi IV DPRD Kotim setelah terpilih pada Pileg 2019 lalu. Wanita berhijab yang masih lajang yang juga merupakan Ketua Praksi Partai PDI Perjuangan DPRD Kotim ini memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mudah ‘terprovokasi’ dengan hal apa saja menjelang pemilihan Gubernur Kalteng dan juga pemilihan Bupati kotim 9 Desember 2020 nanti.
“Kami minta kepada warga masyarakat di Kotim ini, terutama menjelang pilkada tahun ini (2020) jangan sampai terprovokasi hanya gara-gara berbeda pilihan maupun silang pendapat. Biasanya yang paling mudah terprovokasi itu melalui media sosial seperti facebook dan sebagainya,” ungkap wanita yang akrab di sapa Modi ini Kamis (9/7/2020).
Anak Bupati Kotim Supian Hadi S,Kom ini juga menjelaskan, siapapun figur calon yang nantinya akan bertanding di pilkada baik Calon Gubernur Kalteng maupun Bupati Kotim tahun 2020 ini merupakan putra atau putri daerah terbaik Provinsi Kalimantan Tengah yang patut mendapat dukungan dari masyarakat.
“Maka dari itu kita berharap masyarakat khususnya di kotim baik itu pendukung dari salah satu calon bakal gubernur atau bakal bupati yang nantinya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalteng atau komisi pemilihan umum kabupaten tidak saling menjatuhkan kita rayakan pesta demokrasi ini dengan damai dan harmonis,” lanjutnya.
Baca Juga: Monitoring Wilayah Selatan, Komisi II Sebut Potensi Perikanan Kotim Menjanjikan
Disisi lain Modika juga mengajak para netizen agar bisa menggunakan bahasa yang santun ketika berselancar di media sosial. Menurutnya dengan bahasa yang santun dan tidak saling menyudutkan maka akan lahir rasa saling peduli antar sesama.
“Memang jika pilkada dilaksanakan tahun ini pasti dilapangan tidak bisa maksimal kampanyenya sehingga dunia maya menjadi sasaran para pakar politik menarik simpatisan masyarakat untuk meraup suara ,karena masih pandemi corona sudah bisa di pastikan tim dunia maya bakal saling serang namun saya harap semua timses bisa menggunakan bahasa yang bijak dan santun supaya tidak berujung keranah hukum,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post