KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pada berbagai forum, wilayah Kecamatan Teweh Timur dan Gunung Purei, dua kecamatan di Kabupaten Barito Utara digadang-gadang sebagai daerah penyangga calon ibu kota negara (IKN). Tetapi ironisnya, wajah infrastuktur jalan di Teweh Timur sangat buruk.
Kerusakan jalan di kecamatan yang berbatasan dengan Kutai Barat, Kaltim ini, nyaris terjadi serentak. Mulai dari ruas jalan Simpang Km 34-Simpang Mampuak-Benangin, ruas jalan Benangin-Sei Liju-Liju-Mampuak, serta ruas jalan lintas Kalimantan dari Benangin menuju Lampeong-Batas Kaltim. Ketiga ruad tersebut beradadi bawah kewenangan Balai Besar Jalan, Dinas PU Kalimantan Tengah, dan Dinas PU Barito Utara.
Hingga berita ini diturunkan, Jumat (17/7/2020), kondisi ruas jalan Benangin-Sei Liju-Liju-Mampuak dan Simpang Km 34-Simpang Mampuak-.Benangin rusak amat parah. Beruntung jalan nasional dari Benangin menuju Lampeong sudah diperbaiki.
“Itu juga jadi pertanyaan kami, kenapa ada jalan yang bisa diperbaiki, tetapi yang lain belum. Kalau tunggu panas, sampai kapan ada perbaikan,” kata seorang aparat desa di Teweh Timur kepada KALAMANTHANA, Kamis (16/7).
Seorang warga Teweh Timur Irawan, termasuk orang paling gigih menyuarakan kerusakan infrastruktur di wilayah tempat tinggalnya. Namun sampai kini belum ada tanggapan memadai dari pihak terkait, termasuk follow-up alias tindak lanjut kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kalteng, pekan lalu.
“Warga sangat mengharapkan perbaikan jalan secara permanen, bukan tambal sulam, supaya di musim hujan kerusakan jalan tidak terjadi berulang-ulang,” kata Irawan di laman Facebooknya.
Kerusakan pada ruas jalan Benangin-Sei Liju terjadi pada belasan titik. Panjang jalan sekitar sembilan km. Begitu pula pada ruas Sei Liju-Liju ada belasan titik rusak amat parah, panjang jalan ini sekitar sembilan km.(mel)
Discussion about this post