KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Sebanyak 95 desa di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, telah mendapat gelontoran anggaran bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) sebesar Rp14,967 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pulang Pisau, Deni Widanarni mengungkapkan, anggaran dana desa diperuntukkan bagi 8.315 kepala keluarga yang tersebar di 95 desa.
“Anggaran BLT-DD diberikan selama tiga bulan. Target penyaluran setiap bulan sebesar Rp4,989 miliar. Masing-masing kepala keluarga (KK) mendapat Rp600 ribu,” kata Deni, Jumat (17/7).
Disinggung realisasi penyaluran BLT-DD di Pulang Pisau, Deni mengungkapkan, untuk bulan pertama realisasi penyaluran BLT-DD mencapai 97,82 persen.
“Dari 95 desa, yang sudah tersalur sebanyak 92 desa dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 8.134 KK. Untuk realisasi anggaran sebesar Rp4,88 miliar,” ungkapnya.
Yang belum menyalurkan BLT-DD pada bulan pertama yakni dari Kecamatan Kahayan Tengah ada dua desa dan Kecamatan Banama Tingang satu desa.
Sedangkan untuk bulan kedua yang sudah tersalur sebanyak 49 desa untuk 4.262 KK. Sedangkan annggaran sebesar Rp2.557.200.000 atau terealisasi sebesar 51,26 persen.
Selanjutnya, kata dia, untuk realisasi bulan ketiga baru lima desa yang telah menyalurkan BLT-DD untuk 190 kepala keluarga. Untuk anggaran yang tersalur sebanyak Rp114.000.000 atau 2,29 persen.
Deni mengungkapkan, untuk desa yang sudah menyalurkan BLT-DD itu yakni dari Kecamatan Kahayan Kuala sebanyak dua desa, Kahayan tengah satu desa dan Kecamatan Banama Tingang dua desa.
Dia menambahkan, secara keseluruhan sampai Senin (13/7) BLT-DD di Pulang Pisau yang sudah tersalur sebanyak Rp7.551.600.000 untuk 12.586 keluarga penerima manfaat.
Sebelumnya Deni menegaskan, penyaluran BLT-DD itu dilakukan melalui rekening perbankan. “Bupati mengambil kebijakan penyaluran
BLT-DD melalui rekening,” tegas Deni.
Dia menambahkan, pengambilan keputusan penyaluran BLT-DD itu berdasarkan konsultasi ke Inspektorat, BPKP dan kementerian terkait. Dia mengaku, dalam penyaluran BLT-DD pihaknya tidak hanya memikirkan penyalurannya.
“Akan tetapi kami juga memikirkan pascanya juga. Sehingga penyaluran itu benar-benar sampai pada penerima dengan tepat,” tambahnya.
Dia menegaskan, penyaluran melalui rekening itu juga untuk menghindari adanya tumpang tindih penerima atau dobel.
“Karena penerima bantuan sosial ini tidak boleh dobel. Misalnya dari pemerintah pusat sudah dapat, lalu dari pemerintah desa melalui BLTD-DD dapat lagi,” kata dia. (app)
Discussion about this post