KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sebelum jasad Ermanelly Cassanova (35) ditemukan, rekan-rekannya sesama guru di SMPN 1 Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, sempat gundah. Ada apa?
Ternyata, sehari setelah pertemuan terakhir mereka, yang diwarnai dengan makan rujak (mencok) bersama, Erma jadi sulit ditemui. Tak hanya tak bisa ditemui, juga tak bisa dihubungi.
Kamis (16/7) itu, beberapa rekan guru yang dekat dengan almarhumah, sempat mengontak ke nomor telepon selulernya. Tetapi tidak ada jawaban. Begitu pun pada Jumat (17/7), tetap tak ada jawaban.
Sampai datang kabar duka dari Kandangan, Kalimantan Selatan yang diketahui pertama kali pada Jumat malam. Kabar itu menyebutkan Ermanelly Cassanova ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Baca Juga: Duka Mendalam di SMPN 1 Muara Teweh, Sebelum Dibunuh Pacar, Erma Sempat Mencok
Kepala SMPN 1 Muara Teweh Rijali Hasbi memastikan, sejak Erma bertugas pada 1 Juli 2010 sebagai tenaga honorer di SMPN 1 Muara Teweh, yang bersangkutan tak pernah melanggar disiplin, kondite kerja sangat baik, dan hubungan dengan sesama rekan guru maupun siswa harmonis. Mungkin ini karena almarhumah memang berasal dari keluarga guru, profesi yang digeluti ayahnya sejak di Jangkang, Kecamatan Lahei Barat.
“Sebagai tim BP, almarhumah dan tiga rekannya membimbing siswa-siswi yang ada masalah di sekolah ini. Dia yang urus anak-anak yang dinilai nakal, mulai dari Kelas VII sampai kelas IX,” ungkap Rijali.
Jenasah Erma tiba di Muara Teweh, Minggu (19/7) dan dimakamkan di Pekuburan Muslimin, belakang Masjid Jami. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati hadur dan memberikan sambutan atas nama pemerintah.
Almarhumah alumni SMAN 1 Muara Teweh tahun 2003, melanjutkan studi Sarjana Pendidikan, dan mengajar di SMPN 1 Muara Teweh.
Guru Ermanelly Cassanova (35) dihabisi pacarnya, YD, di Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Sebelumnya, keduanya sempat jalan-jalan.
Direktur Rersese dan Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes (Pol) Sugeng Riyadi melalui Kepala Sub Direktorat 3/Jatanras Kompol Riza Muttaqin, Sabtu (18/7/20200 pagi menyatakan kronologis kejadian diawali Rabu (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku YD dan korban bertemu di Muara Teweh.
Keduanya jalan-jalan mengendarai mobil Toyota Innova nopol DA 1604 TCA. Tujuannya ke Ampah dan Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur.
Sepeda motor Honda Beat nopol KH 6137 EO milik korban Emma dimasukkan di dalam mobil Innova.
Perjalanan tak hanya sampai Ampah dan Tamiang Layang. Pasangan ini terus melaju, bahkan sampai Amuntai, Hulu Sungai Utara.
“Diduga karena cemburu pelaku memukul korban di bagian kepala dengan kunci roda pada Kamis (16/7) sekitar pukul 04.00 Wita di daerah Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara,” ujar Riza. (mel)
Discussion about this post