KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Aksi bunuh diri yang dilakukan W (20) di Desa Lampeong, Kecamatan Pematang Karau, Barito Timur, Kalimantan Tengah, masih jadi pembicaraan publik. Kenapa polisi yakin korban meninggal karena bunuh diri.
Kapolers Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Pematang Karau Ipda Rochman Hakim, mengakui semula warga sekitar yang pertama kali melihat W tergantung tak bernyawa di pohon langsat, menduga pria asal Desa Danau Masura, Dusun Selatan, Barito Selatan itu sebagai korban pembunuhan.
“Setelah kami menyisir di sekitar tempat kejadian perkara, kami menemukan celana di bawah rumah, dan di kantong celana belakang korban ada telepon genggam android,” katanya.
Baca Juga: Ditolak Janda Muda, Pria Barito Selatan Gantung Diri di Pematang Karau
Saat telepon genggam itu dibuka, ditemukan percakapan pesan antara W yang dikirim kepada NV, seorang janda muda berusia 21 tahun. Terdapat kata-kata dalam bahasa Dayak Maanyan.
“Artinya kira-kira begini: Besok kamu lihat aku bunuh diri di depan rumah kamu, biar kamu lihat mayatku,” ungkap Hakim, membacakan pesan singkat dari telepon seluler W.
Polisi juga menjadikan barang lainnya seperti seutas tali nilon sepanjang tiga meter, telepon android Samsung, telepon genggam Advance, selembar jaket hoodie warna hitam, celama panjang warna abu-abu dan satu ikat pinggang hitam sebagai barang bukti.
Dari hasil visum et repertum di tubuh W tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Sehingga dapat disimpulkan ini murni bunuh diri,” akunya. (tin)
Discussion about this post