KALAMANTHANA, Jakarta – Irjen Herry Rudolf Nahak didapuk sebagai Kapolda Kalimantan Timur yang baru. Siapakah dia? Ternyata, Herry merupakan perwira tinggi yang malang melintang di bidang antiteror.
Herry Rudolf Nahak termasuk salah satu dari 92 perwira tinggi dan perwira menengah yang kini mendapat kepercayaan baru dari Kapolri Jenderal Idham Azis. Dia ditunjuk sebagai Kapolda Kalimantan Timur, menggantikan Irjen Muktiono.
“Mutasi itu untuk penyegaran organisasi,” kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Herry Rudolf sebelumnya menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri. Sedangkan Muktiono selanjutnya menjabat sebagai Kadiv Tik Mabes Polri.
Jabatan Kadiv Tik Polri ditinggalkan Irjen Raja Erizman. Dia dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri.
Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Imam Sugianto diangkat menjadi Asops Kapolri. Dia menggantikan Irjen Herry Rudolf.
Jabatan Wakapolda Kalimantan Barat diisi Brigjen Asep Safrudin. Asep sebelumnua merupakan Karobindiklat Lemdiklat Polri.
Jabatan yang ditinggalkan Asep diisi Kombes Desmawan Putra. Desmawan sebelumnya menjabat sebagai Sespusjarah Polri.
Mutasi jabatan Pati dan Pamen Polri ini tertuang dalam surat telegram rahasia (TR) bernomor ST/2247/VIII/KEP./2020. Surat yang keluar Senin, 3 Agustus 2020 itu ditandatangani oleh Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri, Irjen Sutrisno Yudi Hermawan.
Herry Rudolf Nahak bukan kali ini saja memimpin Polda. Sebelum jadi Asops Kapolri, dia pernah menjadi Kapolda Papua Barat selama tujuh bulan.
Herry Rudolf Nahak merupakan perwira Polri kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur, 51 tahun yang lalu. Dia merupakan lulusan terbaik Akpol 1990.
Selama ini, perwira yang pernah mendapat penugasan ke Bosnia ini lebih banyak bergelut di bidang reserse. Salah satunya ketika dia menjabat Kasat Serse Polres Metro Jakarta Barat. Selain itu, pernah pula dia menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Herry juga berpengalaman di bidang antiteror. Berkali-kali dia bergabung dengan Densus 88/Antiteror. Sebelum jadi Dirreskrimum Polda Metro, setahun dia dipercaya di Densus 88. Mulai dari Kanit Olah TKP Subden Investigasi hingga menjadi Kasubden Investigasi Densus 88.
Polisi yang mengawali karier di Danton Sabhara Dit Samapta Polda Metro Jaya ini kembali menangani bidang antiteror selama hampir setahun pada 2016. Saat itu, dia menjadi Pamen Densus 88 Antiteror Polri dengan penugasan pada Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) hingga kemudian menjadi perwira tinggi. (ik)
Discussion about this post