KALAMANTHANA, Muara Teweh – RS, pria berusia sekitar 30-an tahun, bikin heboh Muara Teweh. Aksinya tak hanya membuat warga terkejut, tetapi juga temannya, Wiyanto.
Wiyanto adalah teman seprofesi RS. Keduanya cukup akrab, terutama karena sama-sama satu pekerjaan sebagai buruh bangunan.
Wiyanto kaget melihat aksi RS, apalagi kemudian memicu keributan di perempatan lampu merah di depan Langgar Darul Khair, Muara Teweh. Yang bikin Wiyanto makin terkejut adalah karena sepeda motornya juga ikut-ikutan dibawa petugas kepolisian.
“RS itu pinjam motor sama istri saya tadi pagi,” ujar Wiyanto kepada KALAMANTHANA di Muara Teweh, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: Sebelum Bawa Motor dari Diler Honda, Ternyata RS Mau Pinjam Mobil Patroli Polres Barito Utara
Versi Wiyanto, selama ini tak ada keanehan dalam diri RS, yakni selama mereka bersama-sama menjadi buruh bangunan. “Tiga bulan kami kerja bersama sebagai buruh bangunan. Normal saja,” kata Wiyanto yang tinggal di RT 10, Kelurahan Jingah, satu wilayah dengan tempat tinggal RS.
RS membuat geger Muara Teweh karena aksinya pada Selasa selepas pagi itu. Bersenjatakan parang, dia datang ke diler Honda di Jalan Timor (Anem) dan nekad membawa paksa sepeda motor sport Honda CBR.
Beruntung RS (30-an) tak dihakimi massa karena polisi segera datang ke lokasi kejadian. Ia ditangkap polisi saat mendorong sepeda motor CBR. “Sepeda motor tersebut tak bisa distart, karena memang aki tak dipasang. Sepeda motor dibawa pelaku dari display (tempat pajangan),” ujar karyawan diler Honda bernama Taufik Rahman.
Menurut Taufik, RS datang ke diler Honda dengan sepeda motor matic, Selasa (1/9/2020). Motor pelaku langsung diparkir di dekat tempat display motor.
RS lalu mencoba menghidupkan beberapa sepeda motor yang berada di display. Tetapi dia ditegur karyawan Honda, karena sepeda motor tak dipasangi aki. Teguran itu ditanggapi dengan ancaman pelaku sambil menunjukkan parang yang dibawanya. (mel)
Discussion about this post