KALAMANTHANA, Puruk Cahu – Memiliki luas daerah yang begitu besar menjadi salah satu indikator lambatnya penanganan masalah infrastuktur di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Karena itu, warga di ujung Murung Raya, yang tinggal di daerah di luar kecamatan kota harus menjalankan aktivitas dengan sarana infrastruktur yang minim.
Anggota DPRD Murung Raya, Gad F Silam menyampaikan keluh kesah masyarakat itu. Meski di dalam kota berbagai fasilitas infrastruktur yang dibangun cukup bagus, tidak demikian apa yang ada di kecamatan, utamanya kecamatan yang jauh jangkauannya.
“Masyarakat yang ada di ujung Murung Raya ini menderita luar biasa, yaitu menyangkut minimnya fasilitas jalan, jembatan dan penerangan,” ungkap Gad F Silam, politisi PDI Perjuangan itu.
Menurut Gad pula di Kabupaten Murung Raya jarak antara kota menuju kecamatan ada yang sampai menempuh 24 jam perjalanan dengan menggunakan mobil dan tidak ada jalan alternatif selain jalan perusahaan. “Tapi perusahaan sekarang dalam status tidak aktif, jadi kesulitan bagi masyarakat kecamatan, yaitu Uut Murung dan Seribu Riam bertambah,” ujarnya.
Apalagi menurut Gad, saat masuk musim hujan luar biasa lagi mengalami kesulitan, terutama menyangkut masuknya berbagai bahan pokokdan tidak menutup kemungkinan daerah pelosok Murung Raya bisa terkena rawan pangan.
Oleh sebab itu, lanjut Gad, dirinya berharap kepada pemerintah pusat dan Provinsi Kalimantan Tengah untuk dapat bersama-sama membantu Pemerintah Kabupaten Murung Raya mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat Murung Raya sampai saat ini.
“Kalau cuma dari anggaran APBD Murung Raya saya yakin dan percaya permasalahan yang dialami masyarakat pelosok Murung Raya sampai kapanpun tidak akan selesai. Alangkah baiknya pekerjaan ini dilakukan secara keroyokan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten,” tandasnya (dg)
Discussion about this post