KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri membuka secara resmi acara penilaian kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S) di Aula Bappedalitbang, Palangka Raya, Rabu, (16/9/2020).
Saat memberikan arahan, Sekretaris Daerah menyampaikan provinsi Kalimantan Tengah masih termasuk daerah dengan prevalensi stunting diatas rata – rata nasional. “Untuk diketahui dan menjadi perhatian yang sungguh – sungguh dari kita semua bahwa provinsi Kalimantan Tengah tingkat prevelansi stunting, masih termasuk 10 (sepuluh) tertinggi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas,” ungkap Sekretaris Daerah
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah menekankan adanya upaya pencegahan stunting melalui keterpaduan lintas sektor dan antar tingkat pemerintahan. “Disinilah diperlukan intervensi, perhatian, dan kehadiran pemerintah daerah di tengah – tengah masyarakat untuk memberikan asistensi, edukasi, dan advokasi kepada masyarakat untuk sadar arti pentingnya pemahaman dalam memenuhi gizi spesifik dan sensitif.”
Lima lokus stunting penilaian kinerja yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Kabupaten Barito Timur (tahun 2018), Kotawaringin Timur (tahun 2019), Kapuas (tahun 2019), Barito Selatan (tahun 2020), dan Gunung Mas (tahun 2020). Sedangkan untuk lokus prioritas stunting pada tahun 2021, Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian PPN/Bappenas belum menetapkan Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri pada kesempatan tersebut mengajak Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk meningkatkan upaya dalam mempercepat penurunan stunting. “Penilaian kinerja tahunan ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran dan daya saing yang dapat memberikan motivasi Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk meningkatkan kinerjanya dalam penanganan stunting.”
Acara tersebut turut dihadiri Tenaga Ahli Tim Local Goverment Capacity Buliding for Acceleration of Stunting Reduction Investing in Nutritionand Early Years (LGCB – ASR INEY) Regional 4 Kalimantan, Direktorat Jenderal Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Rademan dan Ahmad Ryadi. (srs)
Discussion about this post