KALAMANTHANA, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran didampingi Wakil Gubernur Ismail Bin Yahya dan Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri melepas secara simbolis bantuan sosial korban banjir melalui jalur udara di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kamis (17/9/2020).
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan tahun ini Kalteng sedang berduka, di mana masyarakatnya harus menghadapi pandemi Covid-19 sejak Maret lalu, kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten, seperti Lamandau, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, dan Kapuas. Banjir tahun ini terjadi sebanyak dua kali, yakni pada Januari lalu dan bulan September ini.
“Kalau jalur sungai bisa kita lewati, kita akan menggunakan jalur darat dan sungai. Tapi untuk daerah-daerah yang terisolir, akan saya minta Pak Darliansjah (Plt. Kalaksa BPBPK Kalteng) untuk bekerjasama dengan TNI, Polri, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, bagaimana agar helikopter BNPB dapat digunakan seizin Kepala BNPB dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” papar Gubernur.
Disampaikan Gubernur, ada dua jenis bantuan yang diberikan pemerintah, yakni paket bantuan sembako dan bantuan kesehatan paska banjir, termasuk pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil, anak anak, dan bayi titik-titik yang terisolir di seluruh Kalimantan.
Usai kegiatan, Gubernur Kalteng menerangkan pada tahap awal pihaknya menyiapkan 20 ribu paket bantuan, namun bisa berlanjut bila banjirnya lama. “Kita memperkirakan banjir bisa ditangani dalam 15 hari,” katanya.
Kalaupun ada dampak luar biasa dalam waktu yang lebih lama, menurut Gubernur, pemerintah akan tetap memberikan bantuan, baik bantuan kesehatan maupun Sembako untuk kebutuhan sehari-hari.
“Karena hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah sesuai UUD 1945, negara wajib hadir kalau rakyatnya susah. Rakyat miskin dan sebagainya wajib dipelihara negara,” tegas Sugianto. (srs)
Discussion about this post