KALAMANTHANA, Sampit – Lampu penerangan jalan umum (PJU) di kawasan jalan perkotaan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sempat diputus oleh jajaran PLN lantaran menunggak pembayaran.
Hal ini juga sempat menjadi sorotan jajaran DPRD yang menilai hal tersebut seharusnya tidak terjadi mengingat pentingnya penerangan jalan umum tersebut.
Jajaran Komisi IV DPRD Kotim menyarankan kepada pihak pemerintah kabupaten agar lebih jeli dan meningkatkan kualitas PJU di Kotawaringin Timur dan melakukan evaluasi kembali terhadap kinerja-kinerja pegawai yang ada agar tidak terjadi miskomunikasi yang menyebabkan berbagai persoalan muncul, termasuk masalah pemutusan lampu penerangan jalan umum tersebut.
“Perlu kami ingatkan dan saran saya jangan sampai hal ini terulang kembali, karena bagaimanapun PJU ini amat penting, baik sebagai penerangan arus lalu lintas, dan juga mencegah aksi tindak kejahatan, lantaran lokasi yang gelap kerap kali dimanfaatkan ekonum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Kurniawan Anwar, Rabu (7/10/2020).
Legislator Partai Amanat Nasional ini menegaskan dalam konteks ini tidak perlu menyalahkan pihak pemerintah daerah yakni Pemkab Kotim, melainkan mengingatkan dan menyarankan mereka agar segala hal yang berhubungan dengan mitra Komisi IV khususnya, mendapatkan perhatian khusus.
“Kami tentunya mendukung langkah pemerintah daerah, misalnya ingin meningkatkan PJU ini di pusat-pusat perbelanjaan maupun daerah yang masih terlihat gelap dan rentan terhadap aksi kejahatan, itu perlu ditingkatkan penerangannya, karena kita ketahui soal penerangan ini masih banyak lokasi yang kami rasa perlu diperhatikan, khususnya dalam kota,” paparnya.
Legislator Dapil I Kecamatan MB Ketapang ini bahkan mengharapkan agar pemerintah daerah tidak hanya memasang PJU ini di lokasi dalam kota, melainkan hingga ke lokasi aset-aset pemerintahan termasuk lokasi wisata milik daerah.
“Artinya lokasi yang merupakan aset daerah harus dijaga dan dipertahankan, salah satunya jangan dibiarkan dalam keadaan gelap karena rentan dijadikan lokasi yang negatif, harusnya dikelola dengan baik agar ada daya tarik, khususnya lokasi wisata yang ada,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post