KALAMANTHANA, Palangka Raya – Program kesehatan gratis Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sangat membantu masyarakat kurang mampu.
Sejak tahun 2016 sampai awal 2020, jumlah warga yang sudah dibantu mencapai 9.056 orang, mulai dari perawatan sampai operasi di Rumah Sakit Doris Sylvanus ataupun dirujuk keluar daerah.
Data tersebut belum termasuk penanganan Covid-19 yang sangat membantu masyarakat untuk memutus rantai pandemic Covid-19.
Data pelayanan membantu masyarakat atau pasien gratis di RSUD dr. Doris Sylvanus, dimana tahun 2106 dengan anggaran Rp7,2 Miliar, dengan membantu sebanyak 3849 warga masyarakat.
Tahun 2017, anggaran Rp17,1 Miliar, dengan sebanyak 932 orang. Tahun 2018 anggaran Rp 4,6 Miliar dengan membantu masyarakat sebanyak 828 orang.
Tahun 2019 Rp4,5 Miliar dengan membantu warga sebanyak 1819 orang. Sementara tahun 2020 dialokasikan sekitar Rp13 miliar, dengan realisasi berjalan sampai Desember diperkirakan membantu warga mencapai 2.200 orang.
“Ini semua penyakitnya, mulai perawatan jalan, rawat inap, operasi hingga penanganan penyakit yang parah. Total keseluruhanya mulai tahun 2016-2020 bulan Oktober ini, dengan program Pemprov Kalteng, sudah membantu masyarakat secara gratis masyarakat/pasien mencapai 9.000 lebih bahkan nantinya sampai tahun 2020 mencapai 10 ribu warga lebih yang sudah dibantu,” kata Direktur RSDS Yayu Indriaty, Selasa (20/10/2020).
Dikatakan Yayu, untuk capaian mulai tahun 2016 sampai sekarang, dimana Jumlah SDM 1.200 pegawai, dengan Fasilitas rawat inap meningkat 2016-2020, dari 306 menjadi 376 tempat tidur.
“RS Doris Sylvanus ini juga dijadikan pelayanan kepada masyarakat yang juga rujukan se Kalteng. Diperkirakan data pelayanan pasien dalam satu tahun sebanyak 150 ribu pasien. RS Doris Sylvanus juga Mengembangkan pelayanan pusat jantung dengan peralatan sejak tahun 2016, dan beroperasi di tahun 2017,” kata Yayu.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak dan mendirikan gedungnya lima lantai mulai tahun 2017-2019, dan punya alat pemecah batu ginjal, mesin xtray mobile, mesin cuci darah ada 18 mesin, dan 2020 dikembangkan gedung baru dengan kapasistas mesin cuci darah sebanyak 30 buah.
Yayu juga menjelaskan Instalasi bedah central, yang punya 7 kamar, kini menjadi berkembang 10 kamar. Sehingga banyak upaya pelayanan bedah atau pengobatan untuk masyarakat yang terlayani dengan baik.
“Kami juga memantau sejak 2016-2019 tingkat kepuasan masyarakat mencapai 70 persen, dan harus terus ditingkatkan minimal sampai ekspektasi masyarakat mencapai 80-85 persen. Berbagai hal masukan juga diperhatikan untuk meningkatkan pelayanan,” ucapnya.
Mengenai Pendidikan, di tahun 2016-2020 dengan secara bertahap melululuskan pendidikan dokter sebanyak 150 orang.
Mengenai situasi pandemi covid-19, lanjut Yayu, di Tahun 2020, mengalami masa pandemi, berbagai kesiapan RSDS melakukan upaya percepatan penanggulangan baik kesiapan SDM dan pelayanan kepada masyarakat hingga saranaya dilakukan kesiapan, hingga sudah tertangani sekitar 3438 pasien pelayanan selama covid-19.
“Sarana dan prasaranya dilakukan percepatan, pengadaan alat serta ruang pelayanan, sehingga upaya penanggulangan atau perawatan dilakukan dengan baik sampai saat ini mengalami perbaikan dan penurunan jumlah pasien. Diharapkan dengan ketataan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang membaik dapat menjadikan daerah Kalteng menjadi zona kuning atau ke hijau, yang saat ini sudah mulai baik,” sebut Yayu.
Yayu mengatakan, dalam upaya peningkatan percepatan penanganan pasien serta pemeriksaan sampel rujukan se Kalteng, yang dulunya ke daerah lain, saat ini di sudah di RS Doris Sylvanus dalam satu hari 300-350 sampel agar lebih cepat diketahui dan ditangani didaerah.
“Kecepatan testing dan tracing dan kesiapan laboraturium, sehingga dapat melihat angka kesembuhan tinggi, untuk Kota Palangka Raya rt nya sudah dibawah 1, untuk se Kalteng rt nya masih 1. Ini terus dilakukan penekanan dan penanganan. Untuk di RS Doris Sulvanus sendiri saat ini ada yang dirawat pasien covid-19 sekitar 20 orang,” katanya. (srs)
Discussion about this post