KALAMANTHANA, Sampit-Tingginya intensitas curah hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak beberapa pekan terkahir ini dinilai berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi warga masyarakat. Hal ini dikhawatirkan semakin menambah beban warga Kotim mengingat kondisi pandemi belum juga berakhir.
Dalam hal ini Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim H.Bunyamin meminta masyarakat selain untuk bersikap waspada, warga juga harus bersama-sama melakukan upaya pencegahan di lapangan, karena setiap tahunnya kasus penyakit DBD terjadi di Kabupaten Kotim dan bahkan menelan korban jiwa.
“Dalam hal ini kami mengharap semua pihak masyarakat untuk waspada, salah satunya terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, ditambah kondisi saat ini juga masa pandemi yang belum kita ketahui kapan berakhirnya, jadi perlu kewaspadaan,” ungkapnya Jumat (30/10/2020).
Disisi lain Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengatakan selain itu ketersediaan obat-obatan, pemerintahan Kecamatan, dan desa juga harus ambil andil untuk mensosialisasikan bahayanya DBD ini bagi kesehatan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Kami rasa itu perlu dilakukan, karena itu juga bagian dari tanggungjawab, dan harus diperhatikan kesiapan fasilitas penunjang lainnya di wilayah kecamatan maupun desa masing-masing. Serta deteksi dini juga wajib dijalankan,” timpalnya.
Legislator asal Dapil III ini juga mengatakan pemerintah daerah melalui instansi terkait sudah memahami beberapa titik lokasi yang cukup rawan terdampak DBD di Kotawaringin Timur ini. Meskipun menurutnya tidak bisa di prediksikan namun perlu adanya peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah rawan tersebut.
“Kita ketahui DBD ini bisa terjadi juga karena kesalahan manusia, seperti contohnya sanitasi yang kurang baik, misalnya tumpukan sampah yang menyumbat parit dan lainnya yang sangat berpotensi sebagai sarang nyamuk, ini warga masyarakat harus memperhatikan,” tutupnya.
Discussion about this post