KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo tampaknya takkan tertahankan untuk memenangkan Pilkada Kalimantan Tengah. Hanya tsunami politik yang bisa membuat Sugianto gagal menjadi Gubernur Kalimantan Tengah untuk periode kedua kalinya.
Gambaran itu mencuat dari hasil survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia terhadap preferensi politik masyarakat Bumi Tambun Bungai menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah. Mayoritas pemilih di Kalimantan Tengah memilih pasangan Sugianto-Edy Pratowo.
Dadang Nurjaman, Manager Riset Charta Politika mengatakan, pada pertanyaan elektabilitas pasangan, Sugianto Sabran -Edy Pratowo memeperoleh 58,3 persen suara dari responden, sementara pasangan Ben Brahim S Bahat-Ujang Iskandar 24,2 persen. Sisanya, 17,5 persen, adalah responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Dengan perolehan 58,3 persenpasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo unggul cukup jauh dari Ben Brahim-Ujang Iskandar,” kata Dadang, Senin (2/11/2020).
Dengan perolehan elektabilitas 58,3 persenkata Dadang, Sugianto Sabran-Edy Pratowo unggul sebesar 34,1 persen atas pesaingnya di Pilkada Kalimantan Tengah. Dengan waktu tersisa yang hanya sekitar sebulan lagi, sangat sulit untuk mengejar ketinggalan tersebut jika tak terjadi tsunami politik.
Sementara itu secara perorangan, Sugianto Sabran sebagai Calon Gubernur dan Edy Pratowo sebagai Calon Wakil Gubernur mendapatkan elektabilitas tertinggi. “Sugianto Sabran dipilih oleh 57,5 persen masyarakat dan Edy Pratowo 43 persen,” kata Dadang.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 13-19 Oktober 2020 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error plus-minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ik)
Discussion about this post