KALAMANTHANA, Sampit- Mulai langka dan mahalnya harga gas elpiji tabung 3 kilo gram bersubsidi di Kotawaringin Timur ini membuat Ketua Komisi II DPRD setempat Hj.Darmawati berkomentar pedas. Wanita yang dikenal vokal ini meminta pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk melakukan pengawasan ketat terhadap agen-agen maupun pangkalan gas elpiji 3 kilogram di daerah ini.
“Karena selama ini masyarakat banyak mengeluh harga mahal dan saat ini mulai langka. Dalam hal ini Kami dari komisi II meminta pihak pertamina dan pemerintah daerah turun langsung kelapangan untuk memantau harga dan penyaluran gas elpiji 3 kilogram, agar benar-benar tepat sasaran, dan tidak menyimpang berkaitan dengan harga eceran di lokalan,” tegasnya Kamis (5/11/2020).
Legislator Partai Golkar ini juga menegaskan pendistribusi gas elpiji subsidi 3 kilogram di Kabupaten Kotim saat ini dinilai masih amburadul sehingga banyak masyarakat yang berhak justru tidak mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
“Banyak sekali keluhan, contohnya saja seperti yang tinggal di pelosok, mereka tidak mendapat bagian, bahkan gas elpiji 3 kilo ini kami lihat hanya beredar di wilayah perkotaan. Kita ingin Pemerintah daerah dan Pertamina jangan hanya berdiam diri, ini persoalan yang serius, warga di pelosok kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi ini,” tuturnya.
Bahkan dia juga menekankan, selain mahal, kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogrm ini dinilai terjadi lantaran lemahnya pengawasan, sehingga peluang penyelewengan masih terus terbuka dengan lebar oleh oknum-oknum pangkalan dan lain sebagainya.
“Harus dirubah, karena kondisi ini sebetulnya sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat, tetapi sayangnya sampai saat ini pemerintah daerah tidak serius menangani permasalahan ini,” tukasnya.
Sementara itu catatan kalamanthana.id harga eceran tertinggi gas elpiji untuk wilayah Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, adalah Rp17.250, Kecamatan Kota Besi dan Mentaya Hilir Utara Rp17.500, Kecamatan Seranau, Mentaya Hilir Selatan dan Cempaga Rp18.000, Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Telawang, Cempaga Hulu dan Parenggean Rp18.250,
Sedangkan untuk Kecamatan Tualan Hulu dan Telaga Antang Rp18.500, Kecamatan Mentaya Hulu Rp18.750, Kecamatan Antang Kalang Rp19.250 dan Kecamatan Bukit Santuai Rp21.250, harga tersebut sudah termasuk dengan biaya angkut dari agen ke pangkalan masing-masing. (drm)
Discussion about this post