KALAMANTHANA, Palangka Raya – Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah selalu mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah agar tetap selalu mematuhi protokol kesehatan serta memutus mata rantai sebaran Covid-19.
Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, INGAT !!! WAJIB 4M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar Covid-19 ini segera berakhir di Kalimantan Tengah dan seluruhnya.
Hal tersebut disampaikan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng dalam press Release yang disampaikan ke KALAMANTHANA, Jumat (6/11/2020), sore.
Dalam meningkatkan kesadaran dari masyarakat mengenai kondisi saat ini di Kalimantan Tengah, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengatakan bahwa dibutuhkan cara-cara yang lebih kreatif dan menyenangkan terlebih jika akan menyampaikannya ke anak muda. Selain materi, medium dan cara menyampaikan sebuah pesan juga penting untuk diperhatikan.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah juga menghimbau kepada masyarakat Kalimantan Tengah untuk menjaga kesehatan melalui cuci tangan, menjaga sanitasi, dan tidak melakukan kegiatan yang berisiko menyebarkan covid-19 seperti kumpul-kumpul.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menghimbau untuk terus fokus menangani pandemi covid-19 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat Kalimantan Tengah.
Dengan menerapkan perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan akan menjadi kekuatan masyarakat. Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini yaitu bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen.
Dalam hal ini, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menekankan akan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek.
Di sisi lain, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengatakan bahwa keberhasilan dalam menangani covid-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat. Sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.
Selain itu, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah juga menekankan pemahaman dan pengertian bahwa covid-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar covid-19 berasal dari orang lain.
Oleh sebab itu, melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi ditambah 4 (empat) hal penting protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan yang harus diimplementasikan dengan baik.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini Jum’at, 06 November 2020, pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 49 orang dengan total kasus mencapai 4.473 orang, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 29 orang dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 160 orang atau dengan tingkat kematian Case Fatality Rate (CFR) 3,6 persen.
“Data ini menunjukkan kepada kita semua bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 dimana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalimantan Tengah,” kata Jubir Satgas.
Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah melihat kenyataan penyebaran Covid-19.
Tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi dan meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19 sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Disampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 06 November 2020 pukul 15.00 WIB sebagai berikut :
Kab-kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kabupaten Seruyan sudah tidak ada kasus tetapi belum masuk zona hijau.
Kasus konfirmasi, ada penambahan sebanyak 49 orang, yaitu di Palangka Raya 5 orang, Kotawaringin Timur 6 orang, Kotawaringin Barat 5 orang, Sukamara 3 orang, Kapuas 2 orang, Barito Timur 7 orang, Barito Utara 20 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 4.424 orang menjadi 4.473 orang.
Sembuh, ada penambahan sebanyak 29 orang, yaitu di Palangka Raya 4 orang, Katingan 5 orang, Kotawaringin Barat 6 orang, Kapuas 1 orang, Barito Timur 10 orang, dan Barito Utara 3 orang sehingga dari semula 3.960 orang menjadi 3.989 orang.
Kasus Suspek, ada penambahan sebanyak 79 orang, sehingga dari semula 413 orang menjadi 492 orang. Kasus Probable, ada penurunan sebanyak 1, sehingga dari semula 46 orang menjadi 45 orang.
Dalam Perawatan, ada penambahan sebanyak 17 orang, sehingga dari semula 307 orang menjadi 324 orang.
Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 3 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, dan Kotawaringin Barat 1 orang, sehingga dari semula 157 orang menjadi
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah juga menyampaikan tentang sejarah penggunaan masker. Saat ini masker telah menjadi salah satu kebutuhan setiap orang yang sangat penting keberadaannya. Demi aman dari covid-19, setiap orang harus menggunakan masker jika hendak berpergian keluar rumah. Sejarah mengatakan masker sudah sedari dulu digunakan masyarakat dunia terlebih ketika menghadapi suatu wabah.
Dalam talkshow di Graha BNPB, Jakarta, Salah seorang sejarahwan, Bonnie Triyana mengatakan bahwa masker tertua yang dapat terlacak dimulai di Eropa pada abad ke-17 yang berbentuk seperti burung dan digunakan untuk menghadapi penyakit yang sedang melanda pada saat itu. Masker-masker pada saat itu belum seperti sekarang.
Dahulu masker dibuat dari bahan-bahan seperti wol tipis hingga bahan-bahan lain yang tersedia di zamannya. Bentuk masker pada saat wabah Flu Spanyol sudah mulai berubah hampir menyerupai bentuk masker saat ini. (srs)
Discussion about this post