KALAMANTHANA, Sampit – Praktik prostitusi online di Kotawaringin Timur dinilai mulai sangat memprihatinkan. Fenomena ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera memberantas bisnis esek-esek tersebut. Apalagi, kejahatan ini tidak hanya menyasar orang dewasa tapi juga remaja dibawah umur yang masih mengenyam pendidikan.
Dalam hal ini Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim H.Suprianto menilai maraknya prostitusi melalui sistem online ini sebenarnya bukanlah hal baru. Bahkan menurutnya akhir-akhir ini muncul praktik-praktik prostitusi yang ada di tengah masyarakat menggunakan berbagai jenis aplikasi di media sosial mulai santar di bicarakan.
”Saya sudah katakan bahwa kotawaringin timur ini bukan hanya darurat narkoba, tetapi juga pornografi, termasuk prostitusi. Bahkan tidak sedikit pelajar yang terlibat dalam jaringan prostitusi online itu, baik itu melalui media sosial dan aplikasi lainnya yang mengarah ke praktik prostitusi tersebut,” ungkapnya Selasa (1/12/2020).
Untuk diketahui, berdasarkan hasil investigasi kalamanthana.id, mulai terciumnya dugaan bisnis pelacuran sistem online ini sudah cukup lama, melalui beberapa aplikasi media sosial yang mana merupakan alat komunikasi para pemain untuk mencari mangsanya.
Bahkan fakta dilapangan, para pedagang selangkangan ini menggunakan aplikasi tersebut untuk memulai transaksi, baik secara langsung atau bayar ditempat, maupun sistem transfer atau menggunakan DP. Bahkan lebih miris praktek ini sudah mulai terjadi semenjak adanya aplikasi tersebut.(drm)
Discussion about this post