KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sejak hari ini, pasien OTG (orang tanpa gejala) terkonfirmasi Corona di Kabupaten Barito Utara, bisa menjalani perawatan di gedung khusus isolasi Covid-19. Fasilitas ini bernilai Rp2,9 M.
Bupati Barito Utara Nadalsyah, Senin (21/12/2020) di Muara Teweh mengatakan, saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung di Kabupaten Barito Utara. Perkembangan terakhir yang dapat dipantau dari data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, dalam dua minggu terakhir kasus masih fluktuatif cenderung stagnan.
“Gedung ini bisa menampung OTG yang terkonfirmasi Covid-19, sekaligus kita memilah pasien Covid-19 dan pasien biasa. Kapasitas untuk 50 orang,” ujar Nadalsyah kepada wartawan.
Menurut Nadalsyah, dengan adanya gedung isolasi Covid-19, masyarakat tak perlu lagi ragu,-ragu untuk berobat ke RSUD Muara Teweh. “Karena banyak yang berprasangka bahwa pasien Covid-19 bercampur dengan pasien biasa. Pasien Covid19 di lantai V, kita pindahkan ke sini,” ucap dia.
Kecuali pasien yang sangat parah dan membutuhkan ventilator tetap dirawat di ruang ICU RSUD Muara Teweh, karena memerlukan pendorong oksigen ke ventilator. Di gedung isolasi, baru tersedia oksigen portabel.
Kadis PUPR Barito Utara M Iman Topik menyebutkan, total luas gedung isolasi 660 M2. Bangunan dikerjakan mulai 5 Agustus sampai dengan 27 November 2020. Proyek berasal dari biaya tidak terduga (BTT) senilai Rp2.919.280.000.
Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati menjelaskan, bagi pasien terkonfirmasi tanpa gejala ditempatkan di ruang isolasi. “Kita sediakan 50 bed, alat filter udara, dua unit lampu UV, serta 42 orang perawat di gedung isolasi Covid-19,” sebut Dwi.(mel)
Discussion about this post