KALAMANTHANA, Buntok – Sedih mendengar cerita Lusie Eraini (30), ibu rumah tangga tinggal di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan, kalteng ini, sempat berniat kabur dari Rumah Sakit Umum Doris Silvanus Palangka Raya, tempat dia dirawat karena terpapar Virus Covid-19.
Rindu dan kasihan anak yang masih kecil ditinggal di rumah, itulah alasan utama Lusie nekad mau kabur dari rumah sakit. Tapi, berkat dorongan semangat dan pengertian yang diberi oleh dokter dan perawat rumah sakit, akhirnya dirinya tetap menjalani isolasi.
“Penyakit ini masih bisa disembuhkan, asalkan pasien tetap mematuhi anjuran dan minum obat secara teratur. Tetap semangat dan selalu berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Lusie kepada KALAMANTHANA, Senin (21/12/2020) menirukan apa yang disampaikan tenaga medis kepada dirinya.
Doa tak henti-hentinya dilakukan Luise agar cepat sembuh dari Covid-19, sekaligus menyemangati diri karena baru saja ditinggal suami, Ahmad Sopian (55) yang meninggal dunia karena terpapar Virus Covid-19.
Lusie pun menceritakan kronologis awal terpapar sampai meninggal sang suami. Tepat 4 September 2020, berawal dari sesak nafas akibat penyakit asma, Lusie pun bergegas membawa suaminya (Ahmad Sopian) ke IGD Rumah Sakit Jaraga Sasameh Buntok untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Di IGD suami saya langsung dirapid test dan rontgen. Hasilnya ternyata reaktif, sehingga keputusan dokter yang menangani suami saya harus dirawat di ruang isolasi, hal itu sesuai dengan protokol kesehatan,” cerita Lusie.
Saat itu, Lusie pun masih diperbolehkan untuk menjaga suami di rumah sakit. Selang beberapa hari tim dokter rumah sakit menyampaikan hasil diagnosa bahwa sang suami selain menderita asma juga radang paru paru akut .
Selama 12 hari dirawat di RS Jaraga Sesameh Buntok, penyakit suami Lusie tidak ada tanda-tanda kemajuan atau berkurang. Kaena memerlukan perawatan di rumah sakit yang lebih memadai, maka diputuskan dirujuk ke Rumah Sakit Doris Silvanus Palangka Raya.
Nasib berkata lain, 18 hari dirawat di RS Doris Silvanus (RSDS) tepat pada 3 Oktober 2020, Ahmad Sopian meninggal dunia dan dimakamkan secara prtokol kesehatan di Kota Palangka Raya.
Awal mendengar dikebumikan dengan protokol kesehatan, Lusie sempat tak terima dan berontak, tapi setelah mendengar penjelasan dari pihak rumah sakit dan dukungan dari keluarga, Luise pun mengikhlaskan kepergian sang suami menghadap sang khalik.
Ternyata kesedihan yang diderita Lusie tidak berhenti disitu saja. Sepulang dari pemakaman suami, Lusie pun di swab karena kontak erat dengan almarhum suaminya, dan hasilnya ternyata Positif Covid-19.
“Saya langsung berontak dan tak percaya kalau virus yang mematikan itu sudah ada ditubuh saya. Baru ditinggal meninggal suami, harus di isolasi di rumah sakit, benar-benar membuat saya putus asa,” kata Lusie.
Belum lagi rindu Lusie kepada anak-anaknya yang masih kecil dan sudah satu bulan tidak bertemu mereka karena berusaha tidak bertemu pada saat Lusie menunggu suaminya selama perawatan di rumah sakit.
Stres dengan kondisi hal itu lah membuat Lusie sempat kepikiran untuk kabur dari rumah sakit, tapi berkat bimbingan dokter dan tenaga medis serta dukungan keluarga, Lusie pun menjalankan perawatan dan isolasi di rumah sakit.
Dukungan dari keluarga maupun saudara walapun melalui pesan singkat dari ponsel membuat Lusie semangat dan yakin akan sembuh. “Saya selalu menjalankan nasihat dokter dan para medis untuk meminum obat secara teratur, dan yang paling utama saya juga selalu berdoa meminta kesembuhan ke sang pencipta,” ceritanya.
Pada swab test yang kedua, hasilnya sudah negatif. Selang tiga hari kemudian, Lusie pun di swab yang ketiga, dan betapa bahagianya Lusie, karena hasilnya negatif dan Lusie diperbolehkan pulang.
Sesampai dirumah, Lusie juga masih melakukan isolasi mandiri. Saat ini Lusie bisa berkumpul dengan anaknya Raditiya (8) dan Syufia (3), juga bisa berbagi pengalaman dan selalu mengingatkan kepada keluarga maupun lainnya agar selalu menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19, karena virus itu nyata. (sah)
Discussion about this post