KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kritik warga terhadap kerusakan ruas jalan nasional atau Trans Kalimantan dari Muara Teweh menuju Benangin, Kabupaten Barito Utara, diapresiasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah.
Pasalnya, menurut Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan BPJN Kalteng (bukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kalteng), Bidu Erang, melalui platform WhatsApp, Rabu (17/2/2021), untuk perbaikan ruas jalan tersebut telah digelontorkan dana sebesar Rp44 miliar.
“Kami berterima kasih atas pengawasan masyarakat, karena anggaran untuk ruas jalan tersebut sudah dikucurkan sebesar Rp44 miliar pada tahun 2020. Silakan masyarakat mengawasi. BPJN terbuka atas setiap masukan dan kritikan,” jelas Bidu kepada Kalamanthana.id.
Seorang pemerhati masalah infrastruktur di Barito Utara, Teddy Sambas juga mempertanyakan ke mana larinya dana Rp44 miliar, karena jalan nasional Muara Teweh-Benangin rusak.
Ia memperlihatkan rincian teknis proyek yang dikerjakan oleh kontraktor. Angka yang tertera mencapai Rp44 miliar lebih.
Sebelumnya saat jalan nasional rusak di wilayah Lampeong, media ini telah pula memberitakan pada awal Juli 2020 bahwa proyek jalan ini berada di bawah Satuan Kerja atau Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Kalimantan Tengah.
Paket pekerjaan berupa preservasi Jalan Benangin-Lampeong-Batas Provinsi Kaltim. Nilai kontrak Rp42,401 miliar. Waktu pelaksanaan 310 hari (10,3 bulan) kalender. Waktu pemeliharaan 365 hari. Pelaksana proyek PT Liman Jaya. Konsultan supervisi PT Epadascom Permata KSO PT Herda Carter Indonesia.Sumber dana dari APBN murni. Rencana PHO 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021.
Kini jalan nasional tersebut rusak lagi. Kerusakan paling jelas terlihat pada dua titik, sekitar Km 30 dan Km 58. “Paling jelas terlihat kerusakan di Km 30 dan Km 58. Titik kerusakan tepatnya sebelum Simpang Tengen dan Simpang Camp Putih,” kata Supratman kepada wartawan, kemarin.(mel)
Discussion about this post