KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas, Kalteng, belum lama ini menggelar rapat dengar pendapat membahas terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji melon 3Kg.
Rapat bersama dinas instansi mitra kerja Komisi II DPRD Kapuas tersebut berlangsung di ruang rapat gabungan DPRD Kapuas dan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II Algrin Gasan.
“Rapat hari ini intinya menanggapi dan tindaklanjut keluhan masyarakat terkait mahalnya, dan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram,” kata Algrin Gasan seusai rapat.
Legislator asal Partai Golkar ini menuturkan, dari penjelasan pihak eksekutif, ternyata salah satu permasalahannya ada dalam sistem distribusi tabung gas subsidi tersebut dari pangkalan ke masyarakat.
“Seharusnya elpiji subsidi ini untuk masyarakat tidak mampu atau yang ada di sekitar pangkalan. Tetapi, malah warga itu tidak menerima, artinya belum mereka ke situ sudah habis stoknya di pangkalan, artinya sistem distribusinya bermasalah,” ucap Algrin.
Sementara itu, Kepala Disdagperinkop dan UKM Kapuas, Batu Panahan mengatakan pihaknya sudah menyampaikan sejumlah hal terkait permasalahan yang terjadi dalam pendistribusian tabung gas elpiji 3Kg tersebut.
Ia menyebutkan, dari data yang ada, untuk saat ini di wilayah Kabupaten Kapuas terdapat 6 buah agen, dan 258 pangkalan gas elpiji.
“Untuk itu kami akan menindaklanjuti melalui tim pengawasan nantinya di lapangan, dan kita akan ambil tindakan tegas,” ujar Batu.
“Khususnya kepada pangkalan dalam hal ini karena situasionalnya itu pangkalan yang seharusnya membagikan ke masyarakat,” pungkas Batu Panahan.
Rapat pada saat itu juga dihadiri Asisten II Setda Kapuas Salman, Sekretaris Dinas PMPTSP Kapuas Gerek, Kepala BPS Kapuas, dan Kabag Ekonomi dan SDA Setda Kapuas serta para staff.
Sedangkan dari Komisi II, selain Algrin Gasan juga hadir Sekretaris Komisi II Darwandie bersama anggota komisi, Lindawati, Bendi, dan Patna Wigati. (is)
Discussion about this post