KALAMANTHANA, Muara Teweh – Program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR menunjukkan perkembangan signifikan di Satuan Permukiman (SP) III, Desa Pandran Permai, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A Surapati, Senin (1/3/2021), mengatakan berdasarkan data peninjauan lapangan, ada sekitar 500 hektare (ha) lahan yang telah terbuka dan siap ditanam.
“Target program 770 ha yang akan dibuka secara resmi untuk dikembangkan melalui program PSR oleh Koperasi Solai Bersama. Fakta dil apangan menunjukkan bahwa lokasi yang akan dibuka dan dikembangkan sudah cukup siap bila akan ditanam. Kebun sawit tua yang sudah tidak produktif sudah banyak yang ditumbangkan dan lahan yang terbuka sudah siap untuk ditanam kembali dengan bibit sawit muda yang baru,” jelas Syahmil sapaan akrabnya kepada wartawan di Muara Teweh.
Program PSR dijalankan karena kondisi lapangan menunjukkan rata-rata usia kebun sawit milik petani sawit di wilayah tersebut berkisar antara usia 25-30 tahun.
Syahmil menambahkan, ploting awal program PSR tahun 2021 dialokasikan sebesar 1.000 ha. “Ternyata setelah ada pembicaraan dan komunikasi langsung dgn Dirjen Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Barito Utara diberi lampu hijau untuk mengusulkan minimal 2.000 ha. Bila ini bisa terealisasi maka akan semakin banyak warga lokal bisa ikut program PSR swadaya,” papar dia.
Seorang warga Pandran Permai Pita, Senin siang, membenarkan banyak tanaman sawit berusia tua ditebang di daerah tersebut, karena ada program peremajaan atau replanting. “Banyak pohon sawit usia 30 tahun yang ditebang,” kata dia kepada Kalamanthana.id.(mel)
Discussion about this post