KALAMANTHANA, Palangka Raya – Berdasarkan informasi BMKG, mulai bulan Mei sampai dengan Juli 2021 sudah memasuki musim kemarau.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, walaupun ditahun ini tidak ada elnino atau kekeringan yang cukup panjang seperti tahun sebelumnya, namun tetap harus menjadi perhatian dan kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi Karhutla.
“Maka itu saya minta Dinas PUPR, DLH, BPBD, Dinas Damkar dan Penyelamatan dan dinas terkait lainnya, untuk menginventarisir kembali wilayah rawan karhutla di Kota Palangka Raya,” tegas Fairid, Sealasa (2/3/2021).
Ada beberapa daerah di Kalimantan Tengah yang masuk dalam program nasional terkait karhutla. Diantaranya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas.
Sementara Kota Palangka Raya Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah menjadi central yang apabila terjadi karhutla, maka wilayah Palangka Raya seperti dikepung api sebagaimana yang sudah terjadi di tahun tahun sebelumnya.
Adapun titik rawan menjadi hotspot terbanyak di Kota Palangka Raya yaitu Kecamatan Jekan Raya, Sebangau dan Kecamatan Bukit Batu. Namun tidak menutup kemungkinan kecamatan lainnya juga ada titik hotspot.
“Maka itu saya minta Dinas PUPR, DLH, BPBD, Dinas Damkar dan Penyelamatan dan dinas terkait lainnya, untuk menginventarisir kembali wilayah rawan karhutla di Kota Palangka Raya,” tegas Fairid.
Tidak kalah pentingnya kata dia patroli atau pengawasan di wilayah zona merah atau rawan karhutla harus dimaksimalkan. Termasuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan. (srs)
Discussion about this post