KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Salah satu desa yang memiliki potensi untuk pengembangan tanaman pangan selain padi tersebut yakni di desa Wono Agung, dengan potensi tanaman pangan Jagung.
“Potensinya sangat luar biasa. Produksinya mencapai 14,1 ton per hektare,” kata Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, tanaman jagung juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi sebagai sumber pendapatan petani.
“Satu kilogram jagung gelondongan Rp2 ribu. Kalau 14,1 ton per hektare, berarti hasil yang diperoleh mencapai Rp28 juta. Ini hasil yang luar biasa,” ucap Edy.
Untuk itu Edy mengaku, pihaknya selalu mendorong pengembangan usaha pertanian di wilayahnya. Dalam pengembangan pertanian tentu pihaknya sesuaikan dengan kondisi dan potensi wilayah itu.
Jika wilayah tersebut memiliki potensi untuk pengembangan tanaman jagung, maka pengembangan komoditas tersebut harus didorong. “Sehingga hasil atau produksi pertanian bisa berhasil sesuai harapan,” ungkapnya.
Edy juga berharap, dengan pengembangan jagung di wilayah Maliku selain dapat meningkatkan produksi jagung dan pendapatan petani juga diharapkan dapat mampu memenuhi kebutuhan jagung di tingkat kabupaten, provinsi atau bahkan tingkat nasional.
Bupati Pulpis juga mengaku, pemerintah juga terus mendorong peningkatan hasil produksi pertanian.
“Tidak hanya tanaman pangan seperti padi, namun juga komoditi lain seperti kacang, kedelai dan jagung,” tambahnya.
Jika produksi pertanian tersebut bagus, maka ketergantungan terhadap daerah lain atau negara lain dapat ditekan.
“Untuk itu pemerintah kabupaten Pulang Pisau selalu mendorong pengembangan pertanian sesuai dengan potensi. Kalau cocok untuk jagung atau tanaman palawija, kami akan terus mendorong. Sehingga pengembangan pertanian sesuai karakteristik lahan,” tandasnya.app
Discussion about this post