KALAMANTHANA, Sampit – Antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada saat musim kemarau, perusahaan perkebunan kelapa sawit Group Minamas melakukan pelatihan Karhutla dan bangunan, 15-19 Maret 2021.
Pelatihan yang dibuka di PT Kridatama Lancar sedangkan penutupan di PT Indotruba Tengah menghadirkan instruktur dari BPBD Kotawaringin Timur, Manggala Agni DAOPS Pangkalan Bun, pondok kerja Sampit dan dari DAMKAR Kotim.
Mengingat lagi pandemic Covid-19, pelatihan dilaksanakan dengan protocol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Minamas Group Bagikan 19 Ekor Sapi Kurban untuk Masyarakat Sekitar Perusahaan
Pimpinan Minamas Mohammad Japri Giman menegaskan, Minamas berkomitmen untuk mencegah terjadinya Karhutla disekitar perusahaan sesuai intruksi Presiden dan Kapolda Kalteng juga melihat pemberitaan media massa sdh mulai terjadi kebakaran di beberapa tempat.
Untuk itulah maka dilakukan pelatihan Karhutla agar para personil Pemadam Kebakaran tetap siaga dan menambah pengetahuan, peserta pelatihan sebanyak 165 orang dan dibagi per hari 30 orang.
Japri Giman mengatakan, pelatihan mengundang kepala desa dan tokoh masyarakat sekitar perusahaan untuk ikut serta sehingga terdapat cara pandang yang sama terhadap bahaya kebakaran.
Ketua Tim Instruktur PUNDING SH, M.Si mengapresiasi atas inisiatif pelatihan, karena membantu pemerintah untuk mencegah terjadinya Karhutla. “Untuk tahun ini baru Minamas yang pertama meminta pelatihan dari BPBD Kotim,” ujarnya.
BPBD Kotim juga menyampaikan terima kasih kepada grup Minamas bahwa tahun 2020 ikut membantu Pemda Kotim menanggulangi kebakaran berupa pengiriman truk tangki dengan peralatan dan perlengkapan.
Warga Desa Kapuk Kecamatan Mentaya hulu, Tabion juga mengucapkan terima kasihkepada perusahaan karena sudah diikutsertakan dalam pelatihan.
Ia juga meminta agar perusahaan juga ikut mencegah adanya oknum yang meracun sungai dan setrum ikan pada saat musing, kering karena hal tersebut merugikan masyarakat juga merusak lingkungan.
Sementara itu warga lainnya, Ducun menanyakan perihal aturan apakah ada solusi membuka lahan tanpa bakar dikaitkan dengan kearifan lokal.
Punding menanggapi agar terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan sehingga tidak ada yang dipersalahkan. “Pada intinya dilarang untuk melakukan pembakaran lahan,” tegasnya.
Acara pelatihan dimulai pagi hari berupa teori di dalam ruangan kemudian menjelang sore praktek pengenalan alat kebakaran dan simulasi pemadam kebakaran.
Acara diakhiri dengan pemberian penghargaan dari Management Minamas kepada instruktur pelatihan.(tnm)
Discussion about this post