KALAMANTHANA, Muara Teweh – Potret buram kondisi Jalan Nasional Malawaken-Benangin-Lampeong-Batas Kaltim kian jelas tergambar. Ratusan titik berlubang serta puluhan km belum diaspal, tepatnya sebelum masuk Lampeong, ibukota Kecamatan Gunung Purei.
Pantauan Kalamanthana.id saat perjalanan menuju Batas Kaltim, Rabu (24/3) kerusakan jalan sudah terlihat setelah melintasi sekitar Desa Malawaken sampai ke Simpang Liang Naga.
Beberapa ratus meter aspal terlihat mulus, tetapi selalu diselingi titik-titik berlubang. Kedalaman lubang bervariatif, antara 10 sampai 50 cm. Begitu pula dengan diameter titik kerusakan.
Kerusakan kian parah antara Simpang Panaen sampai ke Simpang Liang Buah, meski di sana ada ruas sepanjang sekitar lima km sudah diaspal mulus.
Kerusakan parah juga terjadi setelah Sampirang dan sekitar 10 km sebelum masuk Lampeong. Aspal habis terkelupas dan hanya tersisa tanah. Seringkali kendaraan pick-up mesti ditarik truk karena terjebak kubangan lumpur.
“Kerusakan jalan ini terjadi sekitar seminggu terakhir. Kami berjibaku mengangkut bahan pokok ke Lampeong,” ujar Mistarudin warga Desa Lampeong II.
Seorang sopir bernama Dino, Kamis (25/3) menyebut, jika kondisi jalan baik, semestinya dari Malawaken menuju Lampeong dan Batas Kaltim berjarak sekitar 130 km bisa ditempuh dalam waktu 2,5-3 jam. ”
Tetapi dengan kondisi seperti ini, sebut Dino, waktu tempuh menjadi dua kali lipat 4,5-5 jam. Itu pun memakai kendaraan dobel gardan. “Banyak titik kerusakan, sehingga waktu tempuh menjadi lebih lama,” kata dia.
Ketika dikonfirmasi media ini, Kamis petang dan Jumat (26/3/2021) siang, Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Badan Pengelolaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalteng, Bidu Erang mempersilakan untuk bertanya lebih rinci kepada PPK Iwan. “Pengelola proyek ada di sana. Silakan langsung ditanyakan kepada mereka,” tukas Bidu.(mel)
Discussion about this post