KALAMANTHANA, Muara Teweh – Komisi I DPRD Barito Utara menggelar rapat dengar pendapat (RDP atau hearing) dengan manajemen RSUD Muara Teweh dan pimpinan Dinas Kesehatan, Senin (19/4/2021).
Berbagai hal menyangkut kesehatan dibahas, terutama pelayanan di RSUD, pelayanan makanan pasien, kebersihan, dokter dan penanganan Covid-19.
Khusus masalah Covid-19, ada empat masalah serius yang perlu mendapat perhatian para pemangku kepentingan.
(1) RSUD Muara Teweh bukan RS khusus Covid-19
Menurut Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati, status tersebut membuat pelayanan kepada pasien yang dicurigai terpapar Covid-19 agak lama. Pemeriksaan diawali Swab antigen, lalu masuk ke ruang radiologi. Saat pemasangan tabung oksigen secara manual juga lumayan lama. “Kalau ditetapkan sebagai RS Covid-19, kami justru lega, karena bisa melayani secara cepat,” ujar Dwi Agus.
(2) Kapasitas ruangan rawat inap dan ruang isolasi pasien Covid-19 terbatas
Saat ini kapasitas tersedia di ruang Aster sebagai ruang rawat inap di lantai V sebanyak 42 tempat tidur. “Kita harus sisakan 12 tempat untuk pasien warga Barito Utara, karena sering ada rujukan dari daerah lain,” papar Dwi Agus. Sedangkan ruang isolasi di wisma belakang Rusunawa milik RSUD tersedia 50 tempat tidur. Berhubung kapasitas terbatas, setiap ada pasien yang sudah tak menunjukkan gejala Covid-19 di ruang isolasi, langsung dipulangkan.
(3) Belum ada laboratorium pemeriksaan Swab PCR dan analis laboratorium
Dampaknya, setiap sampel Swab harus dikirim ke Palangka Raya. Hasil pemeriksaan keluar 3-4 hari berikutnya.
“Kami sudah buka lowongan untuk tiga orang analis lab Swab PCR. Tetapi sampai hari ini tidak ada yang berminat,” terang Tinuk, sapaan akrab Direktur RSUD.
(4) Dosis vaksin terbatas
Sebentar lagi proses belajar mengajar bakal dilakukan secara tatap muka. Tetapi dosis vaksin yang tersedia saat ini jauh dari cukup untuk semua guru, sekitar 4 ribu orang di Barito Utara.
Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo mengakui, dosis vaksin yang tersedia berjumlah 1.200. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persen (800 dosis) bagi lanjut usia dan 40 persen (400 dosis) untuk umum.
“Kami siap kapan saja untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara menyeluruh. Tetapi dosis vaksin yang tersedia sekarang 1.200,” sebut Siswandoyo.
RDP dengan RSUD dan Dinas Kesehatan dipimpin Rujana Anggraini. Para anggota Komisi I yakni Henny Rosgiaty Rusli, Wardatun Nur Jamilah, Sinaryati, dan Mustafa bergantian mengajukan pertanyaan kepada mitranya dari pihak pemerintah.
Kesulitan dalam pelayanan RSUD dimasukkan ke kesimpulan rapat. Antara lain koordinasi dinas kesehatan dan dinas pendidikan soal vaksin semua guru dan Barito Utara perlu memesan alat pemeriksa PCR yang dilengkapi laboratorium.(mel)
Discussion about this post