KALAMANTHANA, Sampit- Berdasarkan hasil kunjungan kerja pihak Komisi III DPRD Kotim yang belum lama ini dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pihaknya menemukan berbagai solusi terkait target pelaksanaan realisasi CSR terhadap dunia pendidikan dan sektor Pariwisata di daerah ini kedepannya.
“Kami dari Komisi III beberapa waktu lalu melakukan kaji banding ke kabupaten tetangga yaitu kabupaten Kotawaringin Barat berkaitan dengan Pelaksanaan CSR dibidang pendidikan dan pariwisat. Disana kami diterima hangat oleh wakil ketua II DPRD Kotawaringin Barat H.Bambang Suherman, perwakilan dari dinas pendidikan dan dinas pariwisata. Didalam pertemuan singkat tersebut dijelaskan oleh perwakilan dari Disdik Kobar bahwa dari beberapa PBS yang berinvestasi di wilayah kobar selama ini sudah menyalurkan CSRnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut ini harus jadi perhatian pemerintah kita,” ujar Riskon Fabiansyah Kamis (10/6/2021).
Bahkan menurut legislator Dapil I ini banyak hal yang dicontohkan oleh kabupaten tetangga itu yang mana nantinya bisa dijadikan acuan program CSR serta realisasinya terhadap dua sektor itu di Kotim kedepannya seperti bantuan alat peraga edukasi, insentif tenaga pendidik dengan besaran Rp.500.000/bulan, Bantuan renovasi dan penambahan Ruang Belajar siswa.
“Bahkan mereka disana melaksanakan program pelatihan secara berkala untuk peningkatan kompetensi guru bagi tenaga pendidik yang ada di sekitar PBS, terus berjalan bahkan di era pandemi ini ada PBS yang menyalurkan CSRnya berupa Bantuan 50 unit laptop untuk tenaga pendidik, ini sangat-sangat luar biasa menurut hemat kami,” timpalnya.
Disisi lain dia juga menjelaskan, Pemda Kobar melalui dinas pendidikan melakukan kunjungan secara berkala ke PBS dalam rangka sharing permasalahan yang ada didunia pendidikan wilayah hukumnya. Hal ini juga patut ditiru oleh sektor pendidikan Kotim agar terciptanya kaharmonisan dalam hubungan antar mitra selaku kepanjangan tangan dari pemerintah daerah sektor pendidikan.
“Hal semacam ini harus kita tiru, kapan perlu kita cari alternatif lainnya yang setidaknya CSR ini di Kotim bisa terserap secara langsung di dunia pendidikan dan pariwisata kita, tentunya ini bukanlah hal yang sulit mengingat banyaknya PBS di Kotim ini, tinggal keseriusan pemerintah daerah untuk hal itu,” tutupnya.
Discussion about this post