KALAMANTHANA, Muara Teweh – Menduduki posisi lima terendah di antara 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara mesti menambah banyak imunisasi terhadap warga lanjut usia atau lansia. Jumlah lansia di daerah ini sekitar 11 ribu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Siswandoyo mengungkapkan hal ini, saat monitoring evaluasi (monev) program imunisasi triwulan II tingkat Kabupaten Barito Utara di Muara Teweh, Rabu (16/6/2021).
“Cakupan vaksInasi Covid-19 di Barito Utara terlihat belum maksimal, khususnya pada sasaran lamsia. Barito Utara menduduki posisi lima terendah di Kalteng. Berbagai upaya sudah dilakukan seperti vaksinasi massal setiap Sabtu dan Minggu,” jelas Siswandoyo.
Dia menambahkan, banyak hambatan dihadapi Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Antara lain distribusi vaksin terbatas, kebijakan-kebijakan yang berubah sewaktu-waktu, serta penundaan atau penolakan sebagian masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.
Menurut Siswandoyo, perkembangan penanganan Covid-19 di Barito Utara sampai dengan 16 Juni 2021 tergambar sebagai berikut :
(1) Kasus terkonfirmasi 838 kasus, pasien positif dirawat di RSUD empat orang, isolasi mandiri 17 orang, pasien sembuh 792 orang, dan pasien meninggal dunia 25 orang.
(2) Capaian vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan D1 sebanyak 1.312 orang (115 persen), tenaga kesehatan D2 sebanyak 1.264 orang (112 persen), layanan publik D1 sejumlah 8.341 (87 persen), layanan publik D2 sejumlah 4.803 (50 persen), dan lansia D1 sebanyak 2.453 (20 persen), lansia D2 sebanyak 563 (4 persen).
(3) Alokasi distribusi vaksin yang diterima sebanyak 17.790 dosis. (4) BOR (bed occupancy rate) tingkat keterisian tempat tidur kasus Covid-19 per 11 Juni di RSUD Muara Teweh sebanyak tujuh dirawat (7 persen) dari kapasitas bed 103 buah.
(5) Pembangunan laboratorium PCR (polymerase chain reaction) sudah melewati tahap perencanaan dan memasuki proses pelaksanaan pemilihan penyedia. (6) Menyedikan 103 posko untuk kegiatan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) skala mikro.
Siswandoyo yang juga Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Utara menyebut, setelah posko operasional, Satgas menentukan zonasi terdampak kasus Covid-19.
Zonasi RT hijau 83 RT, zona kuning delapan RT, zona oranye dan merah kosong. Berdasarkan desa atau kelurahan ditetapkan zona hijau 98 desa/kelurahan, zona kuning lima desa/kelurahan, zona oranye dan merah kosong. Berdasarkan zonasi kecamatan ditetapkan zona hijau empat kecamatan, zona kuning empat kecamatan, zona oranye dan merah kosong.(mel)
Discussion about this post