KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), H.Ramli menilai sejauh ini, besaran anggaran untuk sektor pendidikan di daerah ini masih sangat kurang. Untuk itu dia mendorong agar pemerintah setempat terus mencari peluang dana bantuan dari pusat.
“Dalam halnya pendidikan, kita bisa lihat bahwa keberpihakan anggaran memang masih belum mampu menyelesaikan semua aspirasi dan kebutuhan dunia pendidikan. Dan catatan kami kebutuhan anggaran untuk dunia pendidikan memang cukup tinggi, untuk itu kami mendorong pemerintah daerah agar mencari solusi akan hal ini,”ungkapnya Kamis (24/06/2021).
Bahkan menurutnya, persoalan dunia pendidikn saat ini terbilang sangat kompleks. Disatu sisi saja dia mengatakan saat ini sekolah di Kotim masih banyak bergantung kepada tenaga honorer. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus pihak komisi III.
“Kita bisa lihat dari sisi kebijakan pemerintah pusat ingin menghapus tenaga honorer, menurut saya itu tidak tepat kebijakannya bagaimana dengan daerah ini nantinya, kenapa demikian daerah kita ini masih dibenturkan dengan SDM, dan juga kendala lainnya,” paparnya.
Sementara itu Berdasarkan data Dinas Pendidikan sebelumnya jumlah guru di Kotim saat ini ada sebanyak 5.644 orang, terdiri dari PNS 2.749 orang, guru yayasan 1.376 orang, guru kontrak 425 orang dan guru honorer sekolah 1.123 orang.
“Bahkan di tahun 2022 ,selain pemenuhan guru, infrastruktur pendidikan baik ruang belajar dan rumah dinas guru sepertinya akan menjadi fokus pemerintah kita nantinya,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post