KALAMANTHANA, Muara Teweh – Untuk mencegah penyebaran Covid-19, panitia pelaksana Ekaristi syukur dan perayaan pesta perak Imamat Pastor Silvanus Subandi, Pr ketat dengan protokol kesehatan (Prokes), Rabu (14/7/2021).
Kegiatan yang digelar di Gereja Katolik Santa Maria De La Salette Muara Teweh tanpa mengundang umat secara keseluruhan dengan kapasitas gereja hanya diisi 50 persen saja dan bagi umat dan undangan yang hadir wajib memakai masker dengan benar, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Ketua Panitia Pelaksana, Sastra Jaya mengatakan, semua rangkaian kegiatan wajib menjalankan protokol kesehatan. “Tamu yang datang dari luar Barito Uatara wajib negatif rapid test antigen, begitu juga halnya dengan panitia pelaksana,”ujarnya.
Baca Juga: Pesta Perak Imamat Pastor Putera Pepas Dirayakan Umat Katolik di Muara Teweh
Hal tersebut diterapkan menurut Sastra Jaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Kita memang enggak undang umat secara keseluruhan. Kita siarkan secara live lewat youtube Komsos Keuskupan Palangka Raya, agar umat bisa mengikuti dari tumah saja,” kata Sastra Jaya yang juga Wakil Ketua DPRD Barito Utara ini.
Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu tim dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Utara datang ke lokasi kegiatan melihat apakah sudah sesuai dengan protokol kesehatan atau belum. “Silahkan kegiatan ini dimulai, karena sudah memenuhi standar protokol kesehatan,” kata perwakilan Satgas.
Umat Katolik Paroki Santa Maria De La Salette, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, menggelar Ekaristi syukur 25 tahun Imamat Pastor Silvanus Subandi Pr, di Muara Teweh, Rabu (14/7/2021).
25 tahun lalu, Pastor Bandi, panggilan akrabnya, seorang putera asli Desa Pepas, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr FX Prajasuta MSF. Saat itu, tahbisan dilaksanakan di arena terbuka Tiara Batara tanggal 14 Juli 1996.
Dia menjadi putera asli Barito Utara yang pertama menjadi pastor sekaligus pastor pertama yang ditahbiskan di Muara Teweh.
Perayaan Ekaristi syukur 25 tahun Pastor Bandi ini dipimpin Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisnaatmaka MSF. Serta dihadiri para pastor dari seluruh paroki di bawah Keuskupan Palangka Raya dan umat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Protokol kesehatan/perubahan perilaku: memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menjaga asupan vitamin dan gizi, memeriksakan diri jika ada gejala dan berolahraga cukup. (srs)
Discussion about this post