KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo, Rabu (28/7/2021), secara tegas membantah sebuah unggahan di grup WhatsApp.Isinya seorang pasien Covid-19 beralamat di Jalan Kelud, Km 2, Kelurahan Melayu, meninggal lantaran keterbatasan oksigen.
“Baik, meninggal bukan karena oksigen, kita sudah bantu dengan alat oksigen konsentrator. Fungsinya sama dengan oksigen tabung untuk menambah asupan oksigen ke pasien,” jelas Siswandoyo.
Baca Juga: Lagi 2 Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Muara Teweh
Sebelumnya beredar cuitan di grup WA yang ditulis oleh Mutimatus S. Berbunyi : Diberitahukan bahwa keluarga saya di Jalan Kelud, Km 2, Muara Teweh telah meninggal dunia karena Covid-19.
Sebab, lanjutnya, keterbatasan oksigen di rumah sakit sampai saat ini. Pihak rumah sakit masih kebingungan menangani pasien yang menggunakan oksigen.
“Sementara oksigen tidak stok lagi di Muara Teweh. Rata-rata yang meninggal sesak napas. Bersamaan dengan keluarga saya, dua orang yang meninggal,” kata Mutimatus.
Baca Juga: Banyak Nakes Isolasi Mandiri, Pelayanan Kesehatan di Bartim Terancam Lumpuh
Adapun laporan resmi pasien meninggal dunia di ruang Aster (isolasi) yang diperoleh Kalamanthana.id, Rabu pagi, tertera pasien berinisial AAP (56), pekerja swasta, alamat Jalan Kelud, Pal 2, Muara Teweh, masuk RS 20 Juli 2021. Meninggal Tanggal : 27 Juli 2021, pukul : 06:01 WIB.
Riwayat Sakit keadaan umum sejak masuk RS kondisi kadang membaik kadang menurun, sesak napas, sianosis. Kesadaran: Coma Keluhan: Penurunan Kesadaran, sesak napas, kembung. Tekanan Darah: tidak terukur. Nadi: Tidak Teraba. Pernafasan : tidak ada. Suhu: 36° C.
Pasien didiagnosis: Covid 19 Infection (Swab PCR +). Pneumonia Khas + Konstipasi dd Ileus. Pemakaman jenazah dilakukan secara protokol Covid.(melkianus he)
Discussion about this post