KALAMANTHANA, Muara Teweh – Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati memastikan, gedung isolasi yang berada di belakang rusunawa atau disebut ruang Matahari kembali operasional mulai Senin (9/8).
Dokter Tinuk, sapaan akrabnya, mengemukakan hal tersebut, ketika ditanya Kalamanthana.id, Selasa (10/8/2021) siang, tentang operasionalisasi gedung isolasi atau ruang Matahari bernilai miliaran rupiah itu.
“Iya, gedung tersebut dioperasikan kembali terhitung mulai 9 Agustus 2021, karena pasien di ruang Aster sudah memenuhi kapasitas,” jelas Tinuk .
Dia juga meluruskan isu liar yang berkembang bahwa peralatan atau bed yang diangkut untuk operasi lapangan di bekas Bandara Beringin bukan yang ada di ruang isolasi Matahari, tetapi sisa-sisa tempat tidur bed di RSUD yang diploting untuk Wing C.
Direktur RSUD Muara Teweh memperlihatkan pula, Instruksi penempatan ASN/PNS dan pegawai BLUD non PNS tidak tetap UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) RSUD Muara Teweh.
Dalam Instruksi Direktur RSUD tanggal 9 Agustus 2021, sebanyak 16 nakes RSUD ditempatkan di ruang Aster, ruang Matahari, dan ruang ICU.
Dengan beroperasinya kembali gedung isolasi berkapasitas sekitar 50 tempat tidur, kini Pemkab Barito Utara memiliki tiga tempat untuk karantina atau isolasi pasien Covid-19. Tempat tersebut antara lain :
(1) Ruang Aster di lantai V, Wing A, RSUD Muara Teweh.
Kapasitas 103 bed.
(2) Ruang Matahari di gedung isolasi, belakang bangunan rusunawa RSUD Muara Teweh.
Kapasitas 50 tempat tidur.
(3) Ruang isolasi terpusat dibekas Bandara Beringin.
Kapasitas 200 orang.
Sewaktu jumpa pers, Senin kemarin, Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo mengatakan, ada rencana penambahan ruang isolasi di lantai V, Wing C, RSUD Muara Teweh. Kapasitasnya sebanyak 50 tempat tidur.(melkianus he)
Discussion about this post