KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Warga Desa Gumpa Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur sedang gembira dan menyambut baik perbaikan Jembatan Malisin penghubung Desa Gumpa dan Desa Mangkarap yang sempat putus belum lama ini.
“Perehaban atau perbaikan jembatan berkontruksi kayu kelas 1 itu dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur harus dilakukan mengingat kondisi jembatan tersebut cukup memprihatinkan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur Yumail J. Palanduk di Tamiang Layang, Kamis (12/8/2021).
Yumail mengatakan atas petunjuk Bupati barito Timur Ampera AY Mebas pemeliharaan jembatan Malisin itu menggunakan dana pemeliharaan rutin Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur tahun anggaran 2021.
Ditambahkan dia, karena dana yang digunakan dana rutin, maka perehaban jembatan malisin tidak melalui lelang. “Sistemnya perehaban jembatan malisin berapa bahan yang terpakai itu yang kami bayar,” imbuhnya yang diamini oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur, Dodianto.
Sementara itu salah warga Desa Gumpa Anyan yang sering lalu lalang melintasi jembatan Malisin itu mengaku senang. Bapak dua anak ini pun mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur khususnya kepada Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.
Tak hanya Anyan, hal sendada juga diungkapkan oleh warga Desa Gumpa lainya yaitu Ladi, AMG. Aperatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Puskesmas Edison Jaar ini pun mengaku senang dengan perehaban jembatan malisin.
“Kalau jembatan itu baik saya tidak lagi was-was melewatinya,” terang wanita ahli gizi ini. Ibu tiga anak inipun menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas atas perhatian yang begitu besar kepada desa tempat kelahiranya itu.
Perlu diketahui jembatan malisin ini dibangun pada tahun 1997 melalui program bakti ABRI. Kemudian pada tahun 2007 jembatan berkontruksi dari kayu kelas satu ini kembali di rehab untuk pertama kalinya. Setelah 14 tahun, kembali jembatan penghubung Desa Gumpa dan Mangkarap ini kembali direhab dengan kontruksi dan bahan yang sama. (tin)
Discussion about this post