KALAMANTHANA, Muara Teweh – Gara-gara vaksin Corona belum ada, penyuntikan dosis kedua di Puskesmas Muara Teweh alias Melayu, Kabupaten Barito Utara, tanggal 13, 16, dan 18 Agustus 2021 ditunda.
Pihak puskesmas mengumumkan secara resmi hal tersebut melalui berbagai sarana. Kalamanthana.id juga menerima selebaran melalui media sosial. Penundaan sampai alokasi vaksin tersedia kembali.
Dikonfirmasi Jumat (13/8/2021) sore, Kepala Dinas Kesehatan juga Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Utara Siswandoyo, membenarkan penundaan tersebut.
“Untuk sementara info yang masuk masih Puskesmas Muara Teweh saja yang menunda, dari 17 puskesmas yang ada di Barito Utara. Ditunda karena menunggu distribusi vaksin dari provinsi. Bila vaksin tersedia langsung akan dilaksanakan,” kata Siswandoyo singkat.
Kalamanthana.id pernah pula menghubungi Siswandoyo, Rabu (11/8) malam dan mendapat jawaban bahwa vaksin hampir habis.
Baca Juga: Turun Tangan, Kapolsek dan Danramil Teweh Tengah Jemput 4 Warga Masuk Isoter
“Vaksinasi Dosis 2, sesuai dengan pemberitahuan puskesmas masing-masing, bisa ditunda karena vaksin sedang kosong. Kita menunggu distribusi vaksin berikutnya dari provinsi. Vaksin yang kita tunggu sebanyak banyaknya,” jelas Juru bicara Satgas Covid-19 Barito Utara ini.
Berdasarkan data yang diterim per 28 Juli 2021 tercatat Puskesmas Muara Teweh memiliki stok vaksin 320, terpakai dosis satu 8.488 dan dosis dua 8.688. Pada awal Agustus Puskesmas Muara Teweh melaksanakan vaksin dosis 2 di Balai Antang.
Sampai hari ini, kecuali bagi para tenaga kesehatan atau nakes, cakupan vaksin di Barito Utara relatif rendah atau masih jauh dari target.
Vaksinasi dosis 1 telah dilakukan terhadap 1.327 nakes dan dosis 2 buat 1.309 nakes (115 persen). Bagi pelayan publik disuntik vaksin dosis 1 kepada 14.105 orang (148 persen) dan dosis 2 kepada 11.076 orang (116 persen).
Adapun untuk lanjut usia dosis 1 kepada 3.516 orang (29,6 persen) dan dosis 2 kepada 2.573 orang (21 persen). “Untuk lansia capaiannya masih di bawah standar. Kita memakai trik-trik tertentu, tetapi hasilnya belum mendongkrak,” kata Siswandoyo.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara menunjukkan, target vaksinasi terhadap para lansia tahap pertama sebanyak 11.824 orang. Kini Dinkes Barito Utara dibebani target mencapai 40 persen vaksinasi lansia pada Oktober 2021.
Adapun cakupan vaksinasi untuk masyarakat umum, rentan, dan remaja masih sangat rendah. Dosis 1 hanya kepada 969 orang (1 persen) dan dosis 2 malah turun cuma mencapai 709 orang (0,8 persen)
Siswandoyo mengakui banyak kendala dalam pelaksanaan vaksinasi. Kendala tersebut antara lain :
(1) Vaksin datang secara bergelombang.
(2) Vaksin sangat kurang.
Penyebabnya distribusi dari provinsi juga dibatasi.
(3) Distribusi dan jatah alokasi vaksin buat Barito Utara 36.020 dosis. Telah diaplikasikan atau sudah divaksin sebanyak 35.120 dosis.(melkianus he)
Discussion about this post