KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sepertinya warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, lebih memilih isolasi mandiri atau isoman di rumah, dibandingkan masuk ke tempat isolasi terpadu alias isoter di bekas Bandara Beringin, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara.
Setidaknya data yang dihimpun Kalamanthana.id dari berbagai sumber, sampai dengan Senin (16/8/2021) siang, menunjukkan kecenderungan pilihan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Barito Utara, Siswandoyo, menjawab pertanyaan wartawan, Minggu (15/8) malam menyebutkan, pasien di tempat isoter sebanyak 11 orang.
“Ada 11 pasiennya. Kesadaran masyarakat perlu peningkatan, teman-teman dari PPKM Mikro juga sudah jemput bola,” ucap Siswandoyo.
Baca Juga: Turun Tangan, Kapolsek dan Danramil Teweh Tengah Jemput 4 Warga Masuk Isoter
Pada hari yang sama, Minggu, Satgas Covid-19 Barito Utara merilis data warga yang menjalani isoman dalam pantauan PPKM sebanyak 142 orang.
Dari dua data tersebut, terlihat jelas bahwa warga menjalankan isoman jauh di atas jumlah pasien yang masuk ke tempat isoter. Itu pun dengan catatan, belum tentu semua warga yang isoman bisa tercatat secara tepat, teliti, dan akurat.
Padahal pemkab sendiri menetapkan lewat Surat Edaran Bupati Barito Utara tanggal 12 Agustus 2021, isinya tidak diperkenankan lagi untuk isoman di rumah, namun wajib memanfaatkan sarana isolasi terpusat tersebut dengan semua fasilitas ditanggung oleh Pemkab Barito Utara.
Media ini sempat menghubungi dua tim PPKM Mikro di Kelurahan Melayu dan Lanjas, Muara Teweh, Senin siang, guna mengetahui secara pasti berapa banyak warga yang memanfaatkan tempat isoter di bekas Bandara Beringin, sejak dibuka beberapa hari lalu.
Lurah Melayu Redy Nugraha didampingi Sekretaris Kelurahan Dayat Salikin mengatakan, awalnya terdata 15 orang warga Kelurahan Melayu, per hari ini empat orang dinyatakan negatif, sehingga tersisa 11 orang di tempat isoter. “Sekarang ada SK baru. Pihak kelurahan bersama kecamatan sebagai tim penjemput,” papar Dayat.
Ditemui terpisah, Lurah Lanjas Ledyanto menyebutkan, sampai hari ini terdata sebanyak lima orang warga kelurahannya yang masuk tempat isoter.
Berdasarkan dua data tersebut, total pasien asal dua kelurahan tersebut yang dirawat di tempat isoter sebanyak 16 orang. Ada penambahan lima orang dari data Satgas Covid-19 sehari yang lalu.
Informasi lain yang dihimpun menyebutkan, sesuai dengan hasil rapat Kamis (12/8) pasien yang bisa masuk ke tempat isoter bukan hanya dari dalam kota Muara Teweh dan sekitarnya, tetapi juga dari 93 desa dan delapan kelurahan, selain Kelurahan Melayu dan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah. “Ada warga dari Kandui dijemput dan masuk ke tempat isoter,” ujar sumber media ini, Senin.(melkianus he)
Discussion about this post