KALAMANTHANA, Muara Teweh – Guna membantu pengembangan diri dan potensi para penyandang disabilitas mental, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, Kalimantan Selatan, melakukan asesmen di Kabupaten Barito Utara, pekan ini.
Kegiatan asesemen di bawah koordinasi Kementerian Sosial. Di Barito Utara, balai seperti itu belum ada. Kegiatan asesmen bagi para penyandang disabilitas mental, tercatat pertama kalinya di daerah ini.
Asesmen merupakan upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari suatu proses, sehingga pihak yang berkepentingan bisa melakukan penaksiran, penilaian, dan pembebanan atau pemikulan.
Penyuluh Sosial BRSPDM Budi Luhur Banjar Baru, Sukhairi, kepada wartawan, Jumat (20/8) menjelaskan, tujuan pelaksanaan asesmen bagi penyandang disabilitas mental di Barito Utara, agar pihak terkait bisa memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan atau keperluan para penyandang disabilitas mental.
“Kita memberikan bantuan sesuai apa yang mereka butuhkan. Dari hasil asesmen ini, kita bisa mengetahui, umpamanya penyandang disabilitas membutuhkan ketrampilan untuk jenis usaha. Bisa beternak, bisa pula usaha perbengkelan atau jenis usaha yang lain,” papar Sukhairi.
Berdasarkan hasil asesmen, sambung dia, potensi para penyandang disabilitas mental bisa dipetakan. Ini berguna bagi para pengambil kebijakan untuk mengetahui secara jelas potensi yang bisa dikembangkan dan dibantu, sehingga para penyandang disabilitas mental dapat mengatasi masalahnya, sekaligus memiliki kesibukan sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan data Dinas Sosial PMD Barito Utara, tercatat sekitar 200 orang penyandang disabilitas mental di daerah ini. Mereka tersebar dibeberapa kecamatan.
“Tahun 2021 kita mengambil 50 orang dulu, sisanya dilaksanakan secara bertahap. Kita harapkan semuanya bisa terlayani, karena untuk wilayah Kalselteng targetnya sekitar 2.175 orang,” ucap Sukhairi.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial PMD Barito Utara, Walter, menyambut baik kegiatan asesmen. “Rencananya para penyandang disabilitas, nanti akan mengikuti kegiatan asesmen selama beberapa bulan,” ujar Walter.(melkianus he)
Discussion about this post