KALAMANTHANA, Muara Teweh –Seiring kucuran dana alokasi khusus (DAK) pusat sebesar Rp3,2 miliar, Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara mendorong kelompok tani atau poktan memaksimalkan program optimasi lahan atau opla rawa di empat kecamatan.
Salah satunya opla rahan rawa seluas 600 hektare di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan. Lahan tersebut dibuka sejak 1996, tetapi pemanfaatannya belum maksimal.
“Kami turun mengecek progres pekerjaan opla rawa di Trinsing. Potensi lahan sawah di lokasi tersebut seluas 600 hektare. Dibuka pertama kali pada 1996, namun hingga saat ini masih belum bisa sepenuhnya dimanfaatkan oleh petani dan poktan setempat,” jelas Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Syahmiludin A Surapati kepada wartawan di Muara Teweh, Sabtu (11/9/2021).
Lahan seluas 600 ha terkendala belum fungsionalnya sistem tata air irigasi. Nyaris sepanjang tahun selalu digenangi air, sehingga petani setempat tak bisa menanam padi maupun tanaman bernilai ekonomis lainnya.
“Tahun ini Barito Utara kembali mendapat bantuan berupa program opla rawa. Pelaksanaan kegiatan di bawah tanggungjawab dan kendali dari Korem 102/Panju Panjung, Kodam XII Tanjung Pura. Melalui kegiatan ini akan membantu mewujudkan Program Ketahanan Pangan Nasional serta memenuhi kebutuhan petani setempat untuk memiliki lahan pertanian fungsional,” sebut dia.
Program opla rawa total seluas 940 ha di Barito Utara melibatkan 14 poktan. Lokasi opla rawa berada di 11 desa yang tersebar di Kecamatan Gunung Timang, Montallat, Teweh Timur, dan Teweh Selatan.
Pelaksanaan kegiatan opla rawa ditentukan :
(1) Wilayah Desa Kandui dan Batu Raya II, Kecamatan Gunung Timang.
(2) Wilayah Desa Jamut, Kecamatan Teweh Timur.
(3) Wilayah Kelurahan Montallat dan Kelurahan Tumpung Laung, Kecamatan Montallat.
(4) Wilayah Desa Baliti, Walur, Rarawa, Kecamatan Gunung Timang.
(5) Wilayah Desa Trinsing, Trahean, dan Bintang Ninggi, Kecamatan Teweh Selatan.(melkianus he)
Discussion about this post