KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah diaktifkan sejak 12 Agustus 2021, Pemkab Barito Utara menutup tempat isolasi terpusat (isoter) di bekas Bandara Beringin, sesuai dengan hasil rapat tertanggal 15 September 2021.
Tempat isoter tersebut disediakan setelah terjadi lonjakan pasien isolasi mandiri di Barito Utara sejak Juni-Agustus 2021. Isoter melayani rawat inap pasien Corona tanpa gejala dan bergejala ringan Kapasitas tempat tidur sebanyak 47 buah. Operasional isoter memakai dana APBD.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Barito Utara, Siswandoyo, Kamis (16/9/2021) membenarkan penutupan tempat isoter di bekas Bandara Beringin.
Baca Juga: Isoter Bekas Bandara Beringin Total Rawat 49 Pasien Covid-19, Kini Sisa 17 Orang
Tetapi dia memakai istilah penutupan sementara. “Hasil rapat Satgas penanganan Covid-19 kemarin tentang evaluasi isoter memutuskan untuk penghentian sementara isoter, karena kasus positif Covid-19 di Barito Utara sudah melandai. BOR (bed occupancy rate) atau keterisian tempat tidur di RSUD hanya 12 persen, sehingga RSUD dianggap mampu menampung pasien Corona,” jelas Siswandoyo.
Selain itu, kini Barito Utara masuk zona kuning dengan status zona penularan rendah dengan indeks risiko kenaikan kasus 2,54. Indeks pada rentang 2,41-3,0 tergolong risiko rendah, sesuai dengan patokan Kementerian Kesehatan.(melkianus he)
Discussion about this post