KALAMANTHANA, Penajam – Anggota DPR RI, KH Aus Hidayat Nur sosialisasi 4 Pilar MPR RI di dua tempat berbeda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Minggu (26/9/2021).
Sosialisasi sesi pertama di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, berlokasi di Gedung Serbaguna Desa Gunung Mulia. Sesi kedua berlangsung di Desa Sesulu, Kecamatan Waru.
Kegiatan yang dihadiri tokoh dan masyarakat tersebut, KH Aus Hidayat menjelaskan mengenai 4 pilar MPR RI. Ia menegaskan agar tidak melupakan sejarah.
Sesuai ungkapan terkenal Bung Karno yaitu Jas Merah (Jangan Sekali Sekali Melupakan Sejarah). Selain untuk tidak melupakan jasa para pahlawan adalah untuk tidak melupakan para ulama yang juga telah berjasa dalam proses terbentuknya Republik Indonesia.
“Jangan memotong sejarah, jangan sekali2 menghilangkan jasa ulama,” ungkap KH Aus Hidayat anggota DPR RI dari Fraksi PKS.
Disela penjelasannya, ia tak hanya sekedar memberikan materi terkait 4 Pilar MPR RI, melainkan juga mengajak kepada masyarakat untuk mengingat lagu-lagu nasional dimana penciptanya adalah kaum muslim.
Hal ini menunjukan bahwa tidak hanya berjuang secara fisik tetapi umat islam juga berjuang secara pikiran yang dituangkan dalam bentuk lagu.
Aus Hidayat juga mengajak masyarakat untuk lebih mengenal para ulama yang telah berjasa dalam kemerdekaan negara ini. Ia memberi contoh bahwa keberadaan ulama sangat sentral perannya kala itu.
Perjuangan merebut kemerdekaan bangsa tidak hanya dilakukan oleh barisan nasionalis saja tetapi dari berbagai macam golongan, termasuk kaum muslim pada saat itu.
“Pada saat proklamasi saja, Bung Karno kala itu meminta Bung Hatta untuk mendampingi. Bung Hatta adalah seorang anak dan cucu ulama dari Sumatera Barat,” katanya.
Ia berharap, agar sejarah kedepan dapan menjelaskan secara jelas bagaimana asal serta usul seseorang. Ia tak menyalahkan sejarah hari ini, tetapi menurutnya lebih baik dapat menyampaikan yang sebenarnya kepada masyarakat luas.
Pada sosialisasi ses kedua, KH Aus Hidayat kembali menegaskan, agar jangan melupakan jasa para pahlawan serta ulama yang berjuang demi kemerdekaan bangsa.
Dirinya menyebut, tugas kita saat ini adalah meneruskan perjuangan serta merawat kemerdekaan juga keanekaragaman yang ada saat ini. “Jadi, saat ini mari kita rawat kemerdekaan dan Bhineka Tunggal Ika yang terawat sejak lama ini. Ini adalah aset dan warisan bangsa yang tak ternilai,” terangnya.
Saat kegiatan berlangsung hadir juga Ketua Komisi II, DPRD Penajam Paser Utara, Wakidi MA, sekaligus sebagai nara sumber kedua. (*)
Discussion about this post