KALAMANTHANA, Palangka Raya – Laksanakan salah satu dari catur dharma universitas yaitu pengabdian kepada masyarakat, tim dosen FKIP dan FAI UMPR manuju pelosok Kalimantan Tengah untuk memberikan pembelajaran dan pengenalan keislaman dan kemuhammadiyahan bagi masyarakat di Desa Handiwung kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan.
Desa Handiwung yang terletak didaerah bantaran sungan Katingan ini dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat dan kemudian dilanjutkan menggunakan getek (perahu kecil bermesin) untuk sampai ke desa Handiwung.
Tim yang di ketua oleh Dr. Hunainah, LC.M.A dan beranggotakan Dr. Asep Solikin,M.A, Dr. Fathul Zannah, M.Pd dan Ade S. Permadi,M.Pd ini melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berpusat di Masjid Nur Jannah Desa Handiwung.
Hunainah menjelaskan, alasan diadakan kegiatan ini di desa Handiwung karena desa ini masih tergolong desa pelosok yang baru berkembang dengan pengetahuan masyarakat yang minim tentang pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan syariat agama Islam.
Sesuai dengan observasi awal, permasalahan umum yang seringkali dihadapi oleh masyarakat muslim di Desa Handiwung diantaranya belum lancar membaca Al-Qur’an, bahkan ada yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an sama sekali. Masjid yang sedang dibangun belum dimanfaatkan dengan efektif dengan berbagai kegiatan keislaman.
Ada 3 kegiatan utama yang akan digelar dalam pengabdian masyarakat di desa Handiwung yaitu baca tulis Al-qur’an, tharah dan sholat dan yang terakhir tata cara pengurusan jenazah dan terbagi menjadi sepuluh kali praktek pembinaan.
Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap dengan konsep dan pelaksanaan yang berbeda. Hal ini dilakukan karena memang terdapat 3 kegiatan yang hendak dicapai dan diberikan kepada masyarakat secara langsung, tatap muka dan berinteraksi tanpa perwakilan melalui media.
Hunainah mengatakan, selama pelaksanaan, kegiatan berjalan dengan lancar meski dilaksanakan pada masa pandemik karena kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pegiat tidak abai untuk melaksanakan hal tersebut. Konteks yang dilakukan adalah berupa pembelajaran, pembinaan dan penanaman paham dari materi pengambian kapada msyarakat tersebut berdasarkan ajaran-ajaran Islam bersumber dari Al-Quran dan As-Sunah.
Tokoh Muslim Desa Handiwang, Damang alias Sudin menyambut baik kegitan dan berharap agar kegiatan dapat terus berlanjut, mengingat kondisi keislaman yang ada di desa tersebut sangat minim.
“Kami sangat memerlukan orang-orang yang benar-benar bisa mengajarkan kami, terutama dalam hal pengurusan jenazah. Mengingat selama ini kami selalu menunggu orang dari desa tetangga atau dari kecamatan untuk pengurusan jenazah tambahnya,” kata Damang. (srs)
Discussion about this post